Artikel ini mungkin terdampak dengan peristiwa terkini: Invasi Rusia ke Ukraina 2022. Informasi di halaman ini bisa berubah setiap saat. |
Republik Abkhazia | |
---|---|
![]() Abkhazia (hijau), dengan Georgia dan Ossetia Selatan (abu-abu tua). | |
Status | Negara dengan pengakuan terbatas Diakui oleh PBB sebagai de jure bagian dari Georgia |
Ibu kota | Sukhum 43°00′N 40°59′E / 43.000°N 40.983°E |
Bahasa resmi | |
Bahasa lisan | |
Demonim | Bangsa Abkhaz |
Pemerintahan | Republik semi-presidensial |
• Presiden | Aslan Bzhania |
Alexander Ankvab | |
Legislatif | Majelis Rakyat |
Kemerdekaan yang diakui sebagian dari Georgia[1][2][3] | |
• Pembatalan undang-undang dan perjanjian era Soviet oleh Georgia | 20 Juni 1990 |
• Deklarasi kedaulatan Abkhaziab | 25 Agustus 1990 |
• Deklarasi kemerdekaan Georgia | 9 April 1991 |
26 Desember 1991 | |
• Deklarasi kemerdekaan Abkhazia | 23 Juli 1992 |
• Undang-undang kemerdekaan negarac | 12 Oktober 1999 |
26 Agustus 2008 | |
Luas | |
- Total | 8,665[4] km2 |
- | |
Penduduk | |
- Perkiraan 2018 | 245,246[5] (185) |
- Sensus Penduduk 2011 | 240,705[6] |
28/km2 | |
PDB (nominal) | 2010 |
- Total | $0.5 milyar[7] |
$2,039 | |
Mata uang | ( RUB ) |
Zona waktu | MSK (UTC+3) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +7 840 |
| |
Abkhazia (bahasa Abkhaz: Аԥсны Аҳәынҭқарра/Aphsny Aħwynthqarra, bahasa Georgia: აფხაზეთი/Apkhazeti, bahasa Rusia: Республика Абхазия/Respublika Abkhaziya) adalah sebuah negara pengakuan terbatas yang terletak di bekas wilayah Republik Otonom Abkhazia, Georgia. Abkhazia terletak di pantai timur Laut Hitam, berbatasan dengan Rusia di utara, dan dengan Georgia di sebelah timur.
Status Abkhazia adalah isu sentral dari konflik Georgia-Abkhazia dan hubungan Georgia-Rusia. Pemerintahan tersebut diakui sebagai negara oleh Rusia, Venezuela, Nikaragua, Nauru, dan Suriah. Sementara Georgia tak memiliki kendali atas Abkhazia, pemerintah Georgia dan sebagian besar negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap Abkhazia secara de jure sebagai bagian dari Georgia, dengan Georgia mempertahankan pemerintahan resmi.
Wilayah ini memiliki status otonomi di dalam RSS Georgia pada saat Uni Soviet mulai hancur pada akhir 1980-an. Ketegangan etnis yang memanas antara Abkhaz etnis tituler di kawasan itu dengan orang Georgia kelompok etnis tunggal terbesar pada waktu itu dan berpuncak pada Perang 1992-1993 di Abkhazia, yang mengakibatkan hilangnya kendali Georgia atas sebagian besar Abkhazia dan pembersihan etnis Georgia dari Abkhazia.
Meskipun perjanjian gencatan senjata tahun 1994 dan negosiasi bertahun-tahun, perselisihan tetap belum terselesaikan. Kehadiran jangka panjang Misi Pengamat PBB dan pasukan penjaga perdamaian Persemakmuran Negara-Negara Merdeka yang dipimpin Rusia gagal mencegah meletusnya kekerasan dalam beberapa kesempatan.
Pada bulan Agustus 2008, pasukan Abkhazia dan Rusia berperang melawan pasukan Georgia, yang menyebabkan pengakuan resmi Abkhazia oleh Rusia, pembatalan perjanjian gencatan senjata 1994 dan penghentian misi PBB. Pada tanggal 28 Agustus 2008, Parlemen Georgia mendeklarasikan Abkhazia sebagai wilayah yang diduduki Rusia, sebuah posisi yang dicerminkan oleh sebagian besar negara anggota PBB.[8]