Rani | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Abad ke-9–1168 | |||||||||||
Peta yang menggambarkan penyebaran agama Kristen di wilayah suku Rani | |||||||||||
Status | Suku dari Federasi Lutician | ||||||||||
Ibu kota | Arkona Charenza | ||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Polabia | ||||||||||
Agama | Paganisme Slavia | ||||||||||
Pemerintahan | Secara de facto Teokrasi Secara resmi monarki turut temurun (kepangeranan) | ||||||||||
Pangeran | |||||||||||
• Sekitar tahun 955 (pertama) | Vitzlav | ||||||||||
• Sekitar tahun 1170 (terakhir) | Jaromar I | ||||||||||
Sejarah | |||||||||||
• Pembentukan | Abad ke-9 | ||||||||||
• Penaklukan Arkona oleh Denmark | 1168 | ||||||||||
| |||||||||||
Sekarang bagian dari | Jerman | ||||||||||
Rani atau Rujani (bahasa Jerman: Ranen, Rujanen) adalah suku Slavia Barat yang pernah menghuni pulau Rugia (Rügen) dan wilayah daratan Jerman timur laut di seberang Strelasund.
Suku Rani bangkit dari permukiman Slavia di kawasan tersebut pada abad ke-9.[1] Mereka adalah salah satu suku terakhir yang menganut kepercayaan paganisme Slavia. Pengaruh pusat pemujaan dewa mereka di Arkona tersebar hingga ke luar wilayah suku ini.[2]
Pada tahun 1168, suku Rani dikalahkan oleh Raja Denmark Valdemar I dan penasihatnya, Absalon (Uskup Roskilde), sehingga wilayah suku Rani dikristenkan dan Kepangeranan Rugia didirikan.[3][4][5][6] Pada abad ke-13, suku ini diasimilasi secara perlahan oleh pendatang Jerman dan Denmark pada masa Ostsiedlung. Wilayah Kepangeranan Rugia tetap menjadi negara vasal Denmark hingga tahun 1325.[7][8]