Underbanked adalah karakteristik yang menggambarkan orang atau organisasi yang tidak (atau secara sukarela tidak) memiliki akses yang memadai ke layanan dan produk keuangan arus utama yang biasanya ditawarkan oleh bank ritel dan dengan demikian sering dicabut dari layanan perbankan seperti kartu kredit atau pinjaman. Underbanked dapat dicirikan oleh ketergantungan yang kuat pada bentuk keuangan non-tradisional dan keuangan mikro yang sering dikaitkan dengan kurang beruntung dan miskin, seperti cek kasir, rentenir dan pegadaian.
Banyak orang yang tergolong underbanked mungkin juga memiliki kendala bahasa, seperti pekerja migran, tidak dapat mengakses fasilitas perbankan karena jarak, seperti orang tua, atau hanya merasa tidak nyaman menggunakan anjungan tunai mandiri.
Underbanked adalah kelompok yang berbeda dari unbanked, yang ditandai dengan tidak memiliki fasilitas perbankan sama sekali.[1]