Ade Komarudin | |
---|---|
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ke-17 | |
Masa jabatan 11 Januari 2016 – 30 November 2016 | |
Presiden | Joko Widodo |
Wakil | Fadli Zon (B. Politik & Keamanan) Agus Hermanto (B. Industri & Pembangunan) Taufik Kurniawan (B. Ekonomi & Keuangan) Fahri Hamzah (B. Kesejahteraan Rakyat) |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 1997 – 30 September 2019 | |
Daerah pemilihan | Jawa Barat (1997–2004) Jawa Barat VI (2004–2009) Jawa Barat VII (2009–2019) |
Informasi pribadi | |
Lahir | 20 Mei 1965 Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia |
Partai politik | Golkar |
Suami/istri | Netty Marliza |
Anak | 3 (termasuk Puteri Anetta Komarudin) |
Almamater | Institut Agama Islam Negeri Syarief Hidayatullah Universitas Padjadjaran |
Profesi | Politikus |
Sunting kotak info • L • B |
Dr. H. Ade Komarudin, M.H. (lahir 20 Mei 1965[1]) adalah seorang politikus senior Partai Golongan Karya yang ditunjuk sebagai Ketua DPR RI untuk menggantikan Setya Novanto yang mengundurkan diri pada 16 Desember 2015.[2] Ia telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama lima periode berturut-turut, dan menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar DPR RI sejak 2014.[3] Pria yang merupakan alumni UIN Syarif Hidayatullah ini sejak tahun 1997 telah berhasil duduk di kursi DPR RI hingga tahun 2019. Mengawali karier politik dengan bergabung menjadi anggota partai Golongan Karya, karier politik Ade Komarudin terus menanjak. Ia pernah menjabat menjadi wakil sekretaris jenderal di dua organisasi kepemudaan yang berbeda, yakni Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sejak tahun 1993 hingga tahun 1998.
Pada tahun 2010, Ade Komarudin melakukan langkah besarnya dalam kariernya dengan maju turut serta dalam bursa pemilihan ketua umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia atau SOKSI. Kendati saat itu Ade Komarudin mencalonkan dirinya dalam pemilihan tanpa didampingi adanya tim sukses, namun dirinya telah mendapat banyak dukungan kuat dari sejumlah pengurus SOKSI di daerah. Selain mendapat dukungan dari beberapa tokoh didaerah, Ade Komarudin juga memperoleh dukungan dari sejumlah tokoh Partai Golkar, seperti Akbar Tanjung. Setelah melalui proses pemilihan yang panjang, Ade Komarudin berhasil keluar sebagai pemenang.
Ade Komarudin selanjutnya memimpin SOKSI dibantu seorang wakil ketua umum, yakni Ria Rumata Aritonang, serta 22 orang ketua. Sekjen dijabat Lawrence Siburian dengan 23 wakil sekjen, serta bendahara umum dijabat Melchias Markus Mekkeng yang dibantu 23 wakil bendahara umum. Kepengurusan itu juga dilengkapi 22 departemen. Dengan demikian, total pengurus sebanyak 150 orang. Pelantikan Ade beserta jajarannya sendiri dilakukan pada tanggal 25 Juni 2010 dan dilakukan pendiri SOKSI Prof. Suhardiman yang didampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar pada saat itu, Aburizal Bakrie.
Ade Komarudin kembali terpilih sebagai Ketua Umum Depinas SOKSI secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (munas) SOKSI di Cilegon, Banten pada tanggal 22 Mei 2015. Pada periode kedua ini, Ade Komarudin dibantu oleh 8 wakil ketua umum. Sekretaris Jenderal dijabat oleh Firman Subagyo dan bendahara umum dijabat oleh Markus Nari. Kepengurusan ini juga dilengkapi 18 bidang. Pada tanggal 8 Agustus 2015, kepengurusan Depinas SOKSI periode 2015–2020 resmi dilantik. Pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.