Angkatan Laut Bela Diri Jepang | |
---|---|
海上自衛隊 Kaijō Jieitai | |
Dibentuk | 1 Juli 1954[1] |
Negara | Jepang |
Tipe unit | Angkatan laut |
Peran | Pertempuran maritim |
Jumlah personel | 50.800 personel 150+ kapal[2][3] 346 pesawat terbang[4] |
Bagian dari | Pasukan Bela Diri Jepang |
Markas | Ichigaya, Shinjuku, Tokyo, Jepang |
Julukan | JMSDF |
Himne | Gunkan kōshinkyoku ⓘ |
Fleet | 2 kapal induk ringan 22 kapal selam 2 kapal pengangkut helikopter 36 kapal perusak 10 fregat 6 kapal perusak kawal 5 kapal pendarat tank 30 kapal penyapu ranjau 6 kapal patroli 8 kapal latih (21 kapal bantu) |
Situs web | www |
Tokoh | |
Panglima tertinggi | Perdana Menteri Fumio Kishida |
Menteri Pertahanan | Yasukazu Hamada |
Kepala Staf, Staf Gabungan | Jenderal Kōji Yamazaki |
Kepala Staf Maritim | Laksamana Hiroshi Yamamura |
Insignia | |
Bendera | |
Panji |
Angkatan Laut Bela Diri Jepang (海上自衛隊 , Kaijō Jieitai), adalah nama dari pasukan maritim bersenjata dari Pasukan Bela Diri Jepang, yang bertugas melakukan pertahanan laut untuk Jepang. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan sebutan Japan Maritime Self-Defense Force, atau disingkat JMSDF. Ia dibentuk setelah dibubarkannya Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (IJN), yaitu seusai Perang Dunia II.[5] Angkatan ini memiliki armada yang besar dengan kemampuan operasi laut lepas yang signifikan. Kekuatan persenjataannya secara ketat ditujukan untuk pertahanan militer. Tugas utama angkatan ini adalah mempertahankan kendali negara atas jalur pelayaran dan melakukan patroli perairan teritorial. Ia juga telah meningkatkan keterlibatannya dalam operasi pasukan pemelihara perdamaian (Peacekeeping Operation, PKO) dan operasi pencegahan maritim (Maritim Interdiction Operation, MIO) di bawah pimpinan PBB.
Angkatan ini berkekuatan resmi sekitar sekitar 45.800 personel. Kepala staf Angkatan Laut Bela Diri Jepang saat ini adalah Laksamana Hiroshi Yamamura.