Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Israel |
Israel kuno dan Yudea |
Zaman Bait Allah Kedua (530 SM–70 M) |
Abad Pertengahan (70–1517) |
Kekuasaan Ottoman dan Inggris (1517–1948) |
Negara Israel (1948–sekarang) |
Sejarah Tanah Israel menurut topik |
Hal terkait |
Arkeologi Israel adalah kajian arkeologi di wilayah Israel masa kini, yang terentang dari zaman prasejarah melalui tiga ribu tahun sejarah yang didokumentasikan. Tanah Israel Kuno merupakan jembatan geografis antara pusat-pusat politik dan budaya: Mesopotamia dan Mesir. Meskipun nilai penting negara ini untuk tiga agama besar, penelitian arkeologi serius baru dimulai pada abad ke-15.[1] Pekerjaan besar utama pada benda-benda antik Israel dilakukan oleh Adriaan Reland yang menulis Palestina ex monumentis veteribus, diterbitkan pada tahun 1709. Edward Robinson, seorang teolog Amerika mengunjungi negara itu pada tahun 1838, menerbitkan studi topografi pertama. Lady Hester Stanhope melakukan modern pertama penggalian di Askelon pada tahun 1815. Ilmuwan Prancis, Louis Felicien de Saucy, memulai awal penggalian "modern" pada tahun 1850. Ketika membahas keadaan arkeologi di Israel dalam zamannya, David Ussishkin berkomentar pada tahun 1980-an bahwa sebutan "arkeologi Israel" tidak lagi mewakili satu pendekatan metodologis seragam; sebaliknya, ruang lingkupnya meliputi berbagai bidang arkeologi, disiplin ilmu, konsep, dan metode yang saat ini ada di Israel.[2]