Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (April 2014) |
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
3,3′-dihydroxy-β,β-carotene-4,4′-dione
| |
Nama IUPAC (sistematis)
(6S)-6-Hydroxy-3-[(1E,3E,5E,7E,9E,11E,13E,15E,17E)-18-[(4S)-4-hydroxy-2,6,6-trimethyl-3-oxo-1-cyclohexenyl]-3,7,12,16-tetramethyloctadeca-1,3,5,7,9,11,13,15,17-nonaenyl]-2,4,4-trimethyl-1-cyclohex-2-enone | |
Nama lain
β-Carotene-4,4'-dione, 3,3'-dihydroxy-, all-trans-; (3S,3'S)-Astaxanthin; (3S,3'S)-Astaxanthin; (3S,3'S)-all-trans-Astaxanthin; (S,S)-Astaxanthin; Astaxanthin, all-trans-; all-trans-Astaxanthin; trans-Astaxanthin [1]
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChEMBL | |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
C40H52O4 | |
Massa molar | 596.84 g/mol |
Penampilan | red solid powder |
Densitas | 1.071 g/mL [2] |
Titik lebur | 216 °C (421 °F; 489 K)[2] |
Titik didih | 774 °C (1.425 °F; 1.047 K)[2] |
Kelarutan | 30 g/L in DCM; 10 g/L in CHCl3; 0.5 g/L in DMSO; 0.2 g/L in acetone |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Astaksantin adalah jenis karotenoid yang ditemukan di lingkungan alam. Karotenoid adalah pigmen yang sering dikaitkan dengan sayuran. Jenis yang paling umum adalah beta-karoten yang dapat ditemukan dalam wortel dan likopen di dalam tomat, dan telah terbukti mengandung antioksidan. Dikenal sebagai pigmen merah, Astaksantin adalah salah satu karotenoid yang memiliki kemampuan alami untuk bertahan melawan efek negatif akibat radikal bebas atau oksigen aktif. Pigmen merah ini juga ditemukan dalam berbagai jenis kehidupan laut, termasuk ikan salmon, ikan sea bream, telur salmon, udang, dan rumput laut merah. Astaksantin terbukti memiliki efek antioksidan yang dapat menurunkan tingkat oksigen aktif di dalam tubuh. Dipercaya bahwa Astaksantin dapat menghambat pembentukan oksigen aktif yang menyebabkan sel-sel kulit tidak dapat berfungsi normal, sehingga terjadi yang kita sebut penuaan dini.
Astaksantin dikenal memiliki kandungan 10 kali lipat dibandingkan antioksidan dari beta-karoten yang ditemukan pada wortel, 100 kali lipat dari Vitamin E dan 1.000 kali lipat lebih kuat dari CoQ10. Astaksantin merupakan antioksidan yang paling kuat yang pernah ditemukan di Alam.
Astaksantin juga dipercaya efektif dalam meremajakan sel-sel kulit melalui kemampuannya untuk menekan oksigen aktif pada kulit yang terkena sinar ultraviolet, yang dapat menyebabkan keriput dan proses lainnya yang berhubungan dengan penuaan. Astaksantin mengandung khasiat lainnya yang bermanfaat sangat efektif dalam menjaga kelembaban.