Azurit | |
---|---|
Umum | |
Kategori | Mineral karbonat |
Rumus (unit berulang) | Cu3(CO3)2(OH)2 |
Simbol IMA | Azu[1] |
Klasifikasi Strunz | 5.BA.05 |
Sistem kristal | Monoklinik |
Kelas kristal | Prismatik (2/m) (Simbol H-M yang sama) |
Grup ruang | P21/c |
Sel unit | a = 5.01 Å, b = 5.85 Å c = 10.35 Å; β = 92.43°; Z = 2 |
Identifikasi | |
Massa molekul | 344.67 g/mol |
Warna | Biru gelap sampai biru pucat; biru pucat di cahaya transmisi |
Perawakan | Masif, prismatis, stalaktitik, tabular |
Bentuk kembaran | Langka, bidang kembar (101}, (102} or (001} |
Belahan | Perfect on (011}, fair on (100}, poor on (110} |
Fraktur | Conchoidal |
Sifat dalam | rapuh |
Kekerasan dalam skala Mohs | 3.5 to 4 |
Kilau | Mirip kaca |
Gores | Biru muda |
Diafaneitas | Transparan sampai tembus cahaya |
Berat jenis | 3.773 (diukur), 3.78 (dikalkulasi) |
Sifat optik | Biaksial (+) |
Indeks bias | nα = 1.730 nβ = 1.758 nγ = 1.838 |
Bias ganda | δ = 0.108 |
Pleokroisme | Nuansa biru tampak |
Sudut 2V | Terukur: 68°, Dikalkuasi: 64° |
Dispersi | Relatif lemah |
Referensi | [2][3][4] |
Azurit atau Azure spar[5] adalah sebuah mineral tembaga lunak berwarna biru tua yang dihasilkan dari pelapukan deposit bijih tembaga. Selama awal abad ke-19, mineral ini juga dikenal dengan nama chessylite, setelah lokalitas tipenya di Chessy-les-Mines didekat Lyon, Prancis. Mineral ini, sebuah karbonat sederhana dengan rumus kimia Cu3(CO3)2(OH)2, telah dikenal sejak masa kuno, dan disebut dalam Naturalis Historia karya Plinius Tua sebagai kuanos (κυανός: "biru tua,") dalam bahasa Yunani, dan caeruleum dalam bahasa Latin.[6] Yang membuat mineral ini berwarna biru adalah kandungan tembaganya (Cu2+).[7]