Bika atau singgang adalah penganan tradisional berbahan dasar tepung beras dicampur kelapa parut dan gula pasir. Kue ini dibuat dengan cara menyendokkan adonannya di atas sehelai daun Waru lalu dimasak dalam wajan tanah liat yang dikepung bara api. Api yang digunakan untuk memasak memakai sabut kelapa dan kayu manis.[1][2]
Istilah bika berasal dari kata baka dalam bahasa Minang, yang berarti bakar, merujuk pada cara memasaknya. Makanan ini juga dinamakan sebagai bika bakar atau bika panggang untuk membedakannya dengan bika ambon. Bika menjadi kuliner khas Sumatera Barat yang mudah dijumpai di kedai khusus di tepi jalan.[3]