Burgo | |
---|---|
Sajian | Kudapan |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Palembang, Sumatera Selatan |
Suhu penyajian | Panas |
Bahan utama | Panekuk (kue dadar) terlipat terbuat dari tepung beras, disajikan dalam sup berbahan santan gurih, dibumbui dengan ikan, ditaburi bawang goreng renyah |
Variasi | Lakso |
Sunting kotak info • L • B | |
Burgo adalah makanan khas dari Palembang. Pada tahun 2021 burgo sudah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) dengan nomor pendaftaran 202101401 sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan. Burgo dapat digolongkan sebagai makanan kecil dan bukan makanan utama. Makanan ini dapat ditemui di warung-warung khas Palembang dan biasanya disajikan bersama dengan makanan lain seperti lakso, laksan, dan celimpungan. Burgo akan terasa lebih nikmat dimakan jika dalam keadaan hangat, sehingga warung-warung biasanya menjajakan makanan ini dengan kompor untuk menghangatkannya. Bahan utama burgo adalah setengah kilogram beras, sagu, setengah kilogram ikan gabus, dan air. Selain itu, proses pembuatan burgo juga memakai bumbu-bumbu tambahan, seperti lengkuas, ketumbar, biji kemiri, kencur, temu kunci, bawang merah, bawang putih, gula pasir, daun salam, dan sedikit kapur sirih.[1]