Candi Panataran ꦕꦢꦶꦥꦤꦠꦫꦤ꧀ | |
---|---|
Informasi umum | |
Gaya arsitektur | Candi |
Kota | Penataran, Nglegok, Blitar, Jawa Timur. |
Negara | Indonesia |
Mulai dibangun | 1194 Masehi (pada masa pemerintahan Kertajaya)[1] |
Rampung | Terus ditambah dan digunakan hingga 1415 Masehi. Di era modern dilakukan pemagaran dan penambahan bangunan pendukung |
Data teknis | |
Sistem struktur | Candi dan teras berundak dari susunan blok batu andesit yang saling mengunci |
Cagar budaya Indonesia Percandian Panataran | |
Peringkat | Nasional |
Kategori | Situs |
No. Regnas | CB.97 |
Lokasi keberadaan | Penataran, Nglegok, Blitar, Jawa Timur |
No. SK |
|
Tanggal SK |
|
Pemilik | Indonesia |
Pengelola | Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto |
Koordinat | 8°00′59″S 112°12′27″E / 8.0164178°S 112.2075614°E |
Lokasi Candi Penataran di Kabupaten Blitar | |
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya |
Candi Penataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.
Dalam kitab Desawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci "Palah" yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur.[2]
Candi Penataran telah diusulkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 19 Oktober 1995.[3]