Selayang pandang, puisi ini melukiskan perjalanan Dante melintasi Neraka, Purgatorium, dan Firdaus atau Surga;[4] tetapi, pada suatu tingkatan yang lebih dalam, puisi ini secara alegoris merepresentasikan perjalanan jiwa menuju Allah.[5] Pada tingkat yang lebih dalam itu, Dante merujuk pada filsafat dan teologi Kristen, khususnya fisafat Thomistik dan Summa Theologica karya Santo Thomas Aquinas.[6] Akibatnya, Divina Commedia menjadi disebut "Summa dalam rupa puisi".[7]
Karya ini pada awalnya hanya berjudul Comedìa dan kata Divina ditambahkan oleh Giovanni Boccaccio. Edisi cetak pertama yang menambahkan kata divina pada judulnya adalah yang dihasilkan seorang humanis Venesia bernama Lodovico Dolce,[8] diterbitkan pada tahun 1555 oleh Gabriele Giolito de' Ferrari.
^(Inggris) For example, Encyclopedia Americana, 2006, Vol. 30. p. 605: "the greatest single work of Italian literature;" John Julius Norwich, The Italians: History, Art, and the Genius of a People, Abrams, 1983, p. 27: "his tremendous poem, still after six and a half centuries the supreme work of Italian literature, remains – after the legacy of ancient Rome – the grandest single element in the Italian heritage;" and Robert Reinhold Ergang, The Renaissance, Van Nostrand, 1967, p. 103: "Many literary historians regard the Divine Comedy as the greatest work of Italian literature. In world literature it is ranked as an epic poem of the highest order."
^(Inggris) Peter E. Bondanella, The Inferno, Introduction, p. xliii, Barnes & Noble Classics, 2003, ISBN1-59308-051-4: "the key fiction of the Divine Comedy is that the poem is true."