Euhemerisme adalah suatu langkah untuk menafsirkan mitos, yang diduga berasal dari kejadian atau tokoh sejarah yang pernah ada atau terjadi. Dalam euhemerisme dianggap bahwa suatu catatan sejarah menjadi suatu mitos karena diceritakan berulang-ulang secara berlebihan, menumpuk kisah-kisah sisipan dan perubahan-perubahan yang mencerminkan mores tertentu. Istilah ini berasal dari nama seorang mitografer Yunani Kuno, Euhemerus, yang hidup pada akhir abad ke-4 Sebelum Masehi. Dalam buku modern tentang mitos, misalnya Bulfinch's Mythology, euhemerisme dimaknai sebagai "teori sejarah" dari suatu mitologi.[1]
Euhemerus bukanlah orang pertama yang mencoba memaklumi mitologi sebagai sejarah: pandangan euhemeristik juga ditemukan pada catatan-catatan karya Sanchuniathon, Xenophanes, Herodotus, Hecataeus dari Abdera, dan Ephorus.[2][3] Namun pengaruh dari pemikiran Euhemerus yang kuat terhadap sastrawan-sastrawan pada masa setelahnya, seperti Ennius (ca 239 SM) dan sastrawan modern Antoine Banier (1673 M) menakzimkannya sebagai pendiri aliran pemikiran tersebut secara tradisional.[4]