Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Kalor peleburan

A log-log plot of the enthalpies of melting and boiling versus the melting and boiling temperatures for the pure elements. The linear relationship between the enthalpy of melting and the melting temperature is known as Richard's rule.
Entalpi peleburan dan pendidihan unsur murni vs suhu transisi, menunjukkan aturan Trouton.

Kalor peleburan atau entalpi peleburan adalah perubahan entalpi yang dihasilkan dari penyediaan energi, biasanya bahang, kepada kuantitas tertentu suatu zat untuk mengubah keadaannya dari padat menjadi cair pada tekanan konstan. Energi ini meliputi kontribusi yang diperlukan untuk membuat ruang untuk perubahan volume terkait dengan mengganti lingkunannya dengan tekanan ambien. Suhu ketika terjadi transisi fasa disebut titik lebur atau titik leleh. Berdasarkan konvensi, tekanan diasumsikan sebagai 1 atm (101,325 kPa) kecuali bila disebut lain.

'Entalpi' peleburan adalah panas laten, karena, selama pelelehan, masuknya panas tidak dapat diamati sebagai perubahan suhu, oleh karena suhu tetap konstan selama proses tersebut. Panas laten peleburan adalah perubahan entalpi berapapun dari suatu zat ketika ia meleleh. Ketika panas peleburan dirujuk kepada satuan massa, ia biasanya disebut panas peleburan spesifik (bahasa Inggris: specific heat of fusion), sementara panas peleburan molar (bahasa Inggris: molar heat of fusion) merujuk pada perubahan entalpi per jumlah zat dalam satuan mol.

Fasa cair memiliki energi internal lebih besar daripada fasa padat. Ini berarti energi harus dipasok ke padatan untuk melelehkannya dan energi dilepaskan dari cairan ketika ia membeku, karena molekul dalam cairan mengalami gaya intermolekuler yang lebih lemah dan sehingga memiliki energi potensial yang lebih tinggi (suatu jenis energi disosiasi ikatan untuk gaya intermolekuler.

Jika cairan air didinginkan, suhunya jatuh sedemikian rupa sampai jatuh tetap di bawah titik bekunya 0 °C. Suhu kemudian tetap konstan pada titik poin sementara air mengkristal. Ketika air sudah membeku sempurna, suhunya terus turu.

Entalpi peleburan hampir selalu bertanda positif; helium adalah satu-satunya perkecualian.[1] Helium-3 mempunyai entalpi peleburan negatif pada suhu di bawah 0,3 K. Helium-4 juga memiliki sedikit entalpi peleburan negatif di suhu bawah 0,77 K (−272,380 °C). Artinya, pada tekanan konstan yang sesuai, zat ini membeku dengan adanya penambahan panas.[2] Dalam kasus 4He, tekanan ini berkisar antara 24,992 atm (2.532,3 kPa) dan 25 atm (2.500 kPa).[3]

Perubahan entalpi peleburan standar unsur periode 3 tabel periodik.
Perubahan entalpi peleburan standar unsur periode 2 tabel periodik.
Zat Kalor peleburan
(cal/g)
Kalor peleburan
(J/g)
air 79,72 333,55
metana 13,96 58,99
propana 19,11 79,96
gliserol 47,95 200,62
asam format 66,05 276,35
asam asetat 45,90 192,09
aseton 23,42 97,99
benzena 30,45 127,40
asam miristat 47,49 198,70
asam palmitat 39,18 163,93
natrium asetat 63–69 264–289[4]
asam stearat 47,54 198,91
Parafin (C) 47,8-52,6 200–220

Nilai ini sebagian besar diambil dari CRC Handbook of Chemistry and Physics, 62nd edition. Konversi antara cal/g dan J/g pada tabel di atas menggunakan kalori termokimia (calth) = 4,184 joule dan bukan kalori dari International Steam Table (calINT) = 4,1868 joule

  1. ^ Atkins & Jones 2008, hlm. 236.
  2. ^ Ott & Boerio-Goates 2000, hlm. 92–93.
  3. ^ Hoffer, J. K.; Gardner, W. R.; Waterfield, C. G.; Phillips, N. E. (April 1976). "Thermodynamic properties of 4He. II. The bcc phase and the P-T and VT phase diagrams below 2 K". Journal of Low Temperature Physics. 23 (1): 63–102. Bibcode:1976JLTP...23...63H. doi:10.1007/BF00117245. 
  4. ^ Ibrahim Dincer and Marc A. Rosen. Thermal Energy Storage: Systems and Applications, page 155

Previous Page Next Page