Karl Rahner

Karl Rahner

Biografi
Kelahiran	5 Maret 1904 Freiburg
Kematian	30 Maret 1984 (80 tahun) Innsbruck
Tempat pemakaman	Jesuitenkirche Innsbruck (en) Galat: Kedua parameter tahun harus terisi!
Data pribadi
Agama	Gereja Katolik Roma
Pendidikan	Universitas Albert Ludwig Freiburg
Kegiatan
Pekerjaan	Latin Catholic priest (en) , penulis, teolog, dosen
Bekerja di	Universitas Ludwig Maximilian Munich University of Münster (en) Universitas Innsbruck
Murid dari	Martin Heidegger
Murid	David J. Roy (en)
Dipengaruhi oleh	Erich Przywara (mul) , Pierre Rousselot (mul) dan Joseph Maréchal
Ordo keagamaan	Serikat Yesus
11 Oktober 1962	Konsili Vatikan II
Karya kreatif
Murid doktoral	William J. Hoye dan Alex Stock (en)
Keluarga
Saudara	Hugo Rahner (mul)
Kerabat	Christoph Cremer (mul) (keponakan laki-laki) Hubert Cremer (en) (brother-in-law (en) )
Penghargaan (1983)  Order of Merit of Baden-Württemberg (en) (1982)  Dr. Leopold Lucas Prize (en) (1973)  Sigmund Freud Prize (en) (1970)  Romano Guardini award (en) (1965)  Reuchlin Award (en) (1964)  Doctor honoris causa of the University of Strasbourg (en)  Pour le Mérite for Sciences and Arts order (en)  Knight Commander's Cross of the Order of Merit of the Federal Republic of Germany (en)  Kardinal-Innitzer-Preis (en)

Karl Rahner adalah seorang teolog Katolik Roma yang amat berpengaruh pada abad ke-20.^[1][2][3] Teologi Rahner berlatar belakang filsafat eksistensialisme.^[4] Rahner lahir pada tanggal 5 Maret 1904 di Freiburg-im-Breisgau.^[2][5] Inti utama pemikiran Rahner adalah kehadiran Allah dalam dunia, sebagai bentuk kasihNya kepada manusia.^[6] Rahner meninggal dunia pada tahun 1984.^[2]

Pemikiran Rahner yang paling terkenal adalah teori "Kristen Anonim" yang merupakan cara pandang baru terhadap umat beragama non-Katolik.^[2] Inti dari teori tersebut adalah rahmat Allah bekerja tidak hanya di dalam agama Kristen tetapi di dalam agama-agama lain.^[1] Dengan demikian, agama-agama non-Kristen memiliki kemungkinan menjadi sarana keselamatan Allah.^[1] Untuk mengetahui kemungkinan tersebut, maka umat Kristen harus berdialog dengan umat beragama lain dan melakukan studi lanjutan.^[1]

1. ^ ^{a b c d} (Indonesia)Paul F. Knitter. 2008. Pengantar Ke Dalam Teologi Agama-Agama. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 79-87.
2. ^ ^{a b c d} (Indonesia)Tony Lane. 2005. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 266-268.
3. ^ (Inggris)Gareth Jones. 2004. The Blackwell Companion to Modern Teology. USA: Blachwell Publishing. Hal. 343.
4. ^ (Indonesia)A. Heuken. 2005. Ensiklopedi Gereja. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. Hal. 99.
5. ^ (Inggris)Alister E. McGrath. 1993. The Blackwell Encyclopedia of Modern Christian Thought. Cambridge: Blackwell Publishers. Hal. 539-542.
6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Karkkainen