Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Keluarga disfungsional

Ilustrasi dari Keluarga disfungsional berupa Jungkat-jungkit Narsisme

Keluarga disfungsional atau disfungsi keluarga[1] (bahasa Inggris: dysfunctional family, lebih populer dengan sebutan broken home) adalah keluarga di mana terjadi banyak konflik, perilaku buruk, dan bahkan pelecehan di antara anggota-anggotanya. Anak-anak yang tumbuh di keluarga seperti ini cenderung berpikir bahwa hal ini normal. Keluarga disfungsional biasanya terjadi akibat orangtua yang kecanduan alkohol, obat terlarang, dan lain-lain; penyakit jiwa atau gangguan kepribadian orang tua; atau orang tua yang meniru tingkah laku orang tua mereka sendiri dan pengalaman keluarga mereka yang disfungsional; orangtua yang mengalami pertengkaran dan kekerasan dalam hubungannya; pola asuh orangtua yang tidak benar kepada anak seperti otoriterisme/sifat diktator, pilih kasih antar anak, merendahkan anak, menuntut anak, mengabaikan anak, dan melecehkan anak.

  1. ^ Arfiyatin, Laili Alfi; Wedawati, Mamik Tri. "Dysfunctional Family And Its Impacts On Veronica's Lifein Anne Enright's The Gathering". Litera Kultura. UNESA Universitas Negeri Surabaya. 1 No. 3 (2013). Diakses tanggal 2013-11-20. 

Previous Page Next Page