Perspirasi | |
---|---|
Tetesan keringat di kulit | |
Informasi umum | |
Nama lain | Keringat, hidrosis, diaforesis |
Spesialisasi | Dermatologi |
Penyebab | Demam, Panas, Hipertermia |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Bau tubuh |
Komplikasi | Dehidrasi |
Tata laksana | |
Pencegahan | Meminum air |
Perawatan | Antiperspiran |
Keringat atau peluh adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit mamalia. Kandungan utama dalam keringat adalah natrium klorida (bahan utama garam dapur) selain bahan lain (yang mengeluarkan aroma) seperti 2-metilfenol (o-kresol) dan 4-metilfenol (p-kresol).
Pada manusia, keringat dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh, walaupun ada yang beranggapan bahwa komponen dari keringat laki-laki dapat berfungsi sebagai feromon.[1]
Penguapan keringat dari permukaan kulit memiliki efek pendinginan karena panas laten penguapan air yang mengambil panas dari kulit. Oleh karena itu, pada cuaca panas, atau ketika otot memanas karena bekerja keras, keringat dihasilkan. Keringat meningkat dalam keadaan gugup dan mual, serta menurun dalam keadaan demam. Hewan-hewan yang memiliki sedikit kelenjar keringat, seperti anjing, menurunkan temperatur tubuh dengan membuka mulutnya sambil menjulurkan lidah (terengah-engah), sehingga air menguap dari rongga mulut dan faringnya. Hewan primata dan kuda, memiliki kelenjar keringat di ketiak seperti pada manusia.