Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Krisis Bosnia

Sampul halaman utama Le Petit Journal mengenai Krisis Bosnia: Pangeran Ferdinand dari Bulgaria menyatakan kemerdekaan dan menjadi Tsar, Kaisar Austria Franz Joseph mencaplok Bosnia, sementara Sultan Utsmaniyah Abdul Hamid II hanya melihat saja.

Krisis Bosnia 1908–09, juga disebut krisis aneksasi atau Krisis Balkan Pertama, adalah krisis yang meletus pada 6 Oktober 1908 ketika Austria-Hungaria mengumumkan aneksasi wilayah Bosnia dan Herzegovina, wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Tindakan sepihak ini (yang sengaja diambil pada saat yang sama dengan deklarasi kemerdekaan Bulgaria pada 5 Oktober) memicu protes dari negara-negara besar di Eropa dan tetangga Austria-Hungaria di Balkan, Serbia dan Montenegro. Pada April 1909, Traktat Berlin diamendemen untuk memasukkan fait accompli ini dan mengakhiri krisis. Namun, krisis ini telah merusak hubungan Austria-Hungaria dengan Serbia, Italia dan Kekaisaran Rusia secara permanen. Sejarawan Italia Luigi Albertini menganggapnya sebagai salah satu pembuka jalan menuju Perang Dunia I. Walaupun pada akhirnya Austria-Hungaria memperoleh kemenangan diplomatik, Rusia bertekad untuk tidak mengalah lagi dan mempercepat penguatan militernya.


Previous Page Next Page