![]() | |
Mulai digelar | 18 April 2021 |
---|---|
Wilayah | Eropa |
Jumlah tim | 80 |
Semboyan | "The Best Clubs,The Best Players Every Week" |
Situs web | Situs web resmi |
Liga Super Eropa (nama badan resmi: European Super League Company, S.L.), juga dikenal dengan nama The Super League atau European Super League, adalah sebuah bakal kompetisi sepak bola antarklub internasional yang mempertemukan klub-klub besar Eropa sebagai "tandingan" dari Liga Champions UEFA. Setelah beragam spekulasi terkait pembentukan kompetisi "Liga Super Eropa", kompetisi ini didirikan oleh dua belas klub papan atas Eropa dan diperkenalkan secara resmi pada bulan April 2021, sembari menunggu tiga klub lainnya untuk bergabung sebagai "klub pendiri". Lima belas "klub pendiri" tersebut menjadi klub peserta tetap di kompetisi ini. Sementara, akan ada lima klub peserta tambahan yang dapat mengikuti liga setiap tahunnya, bergantung pada hasil penampilan klub tersebut di setiap musimnya. Jika tidak ada aral melintang, direncanakan kompetisi ini akan dimulai pada Agustus 2021. Presiden klub sepak bola Spanyol Real Madrid Florentino Pérez adalah direktur utama dari organisasi ini.[1]
Rencana digelarnya Liga Super Eropa disambut buruk oleh penggemar, pemain, pelatih, manajer klub, politikus, hingga FIFA, UEFA, dan pemerintah negara-negara yang terlibat.[2] Kritik tertuju pada sifat elitisme dan kurangnya semangat kompetisi jika liga jadi dilaksanakan.[3][4] Tanggapan negatif pihak-pihak tersebut menyebabkan sembilan klub yang terlibat, termasuk enam klub Inggris, mengumumkan niat mereka untuk mundur.[5] Tiga anggota "klub pendiri" tersisa kemudian mengumumkan bahwa mereka akan "mempertimbangkan kembali langkah-langkah yang paling tepat untuk membentuk kembali proyek" setelah mundurnya sembilan klub tersebut.[6] Tiga hari kemudian, Badan Liga Super Eropa mengumumkan bahwa liga tersebut dibatalkan.[7]
Kritik terhadap liga menimbulkan kekhawatiran tentang elitisme dan kurangnya daya saing dalam ESL. Ini karena liga akan terdiri dari tim peringkat tinggi dari negara-negara Eropa terpilih yang akan menjadi kontestan permanen dalam format liga semi tertutup, sementara ada beberapa opsi untuk promosi dan degradasi tim. Ini mirip dengan bagaimana liga olahraga profesional Amerika beroperasi. Ada juga kekhawatiran bahwa ESL akan menaungi liga nasional di Eropa.[6]
Reaksi terhadap pengumuman rencana liga mengakibatkan sembilan klub yang seharusnya berpartisipasi, termasuk enam klub Inggris, mengumumkan niat mereka untuk mundur.[7] Pada April 2021, ESL mengumumkan penangguhan operasinya,[8] dan sengketa hukum terjadi.[9]
Pada Oktober 2022, Manajemen Olahraga A22 yaitu sebuah perusahaan yang dibentuk untuk "mensponsori dan membantu" dalam pembuatan Liga Super Eropa, mengumumkan akan meluncurkan kembali kompetisi tersebut. Perusahaan menunjuk Bernd Reichart [de] sebagai CEO A22.[10] Reichart mengklaim bahwa model keuangan sepak bola Eropa tidak berkelanjutan dan akses ke format baru akan terbuka dengan keanggotaan permanen tidak tersedia.
UEFA bertemu dengan Manajemen Olahraga A22 untuk menyatakan ketidaksetujuan total mereka dengan rencana Liga Super.[11] Manifesto untuk kebangkitan Liga Super yang diusulkan diterbitkan pada Februari 2023, yang menyatakan bahwa liga akan menjadi kompetisi multi-divisi dengan promosi dan degradasi berdasarkan prestasi,[12] namun hal ini kembali menimbulkan diskusi.[13]