![]() PK-LQP, pesawat yang mengalami kecelakaan, pada bulan Oktober 2018 | |
Ringkasan kecelakaan | |
---|---|
Tanggal | 29 Oktober 2018 |
Ringkasan | Cacat desain MCAS, pemeliharaan yang tidak memadai |
Lokasi | Laut Jawa, lepas pantai utara, Kabupaten Karawang, Indonesia 5°46′15″S 107°07′16″E / 5.77083°S 107.12111°E |
Penumpang | 181 |
Awak | 8 |
Tewas | 189 |
Selamat | 0 |
Jenis pesawat | Boeing 737 MAX 8 |
Operator | Lion Air |
Registrasi | PK-LQP |
Asal | Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta Tangerang, Indonesia |
Tujuan | Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang, Indonesia |
Lion Air Penerbangan 610 adalah sebuah penerbangan penumpang domestik dari Jakarta menuju Pangkal Pinang yang hilang kontak pada 29 Oktober 2018.[1] Pihak SAR menyatakan bahwa pesawat tersebut jatuh di Tanjung Pakis, Karawang.[2] Bangkai pesawat ditemukan di lepas pantai Laut Jawa.[3]
Pada 1 November 2018, Flight Data Recorder (FDR) ditemukan olah Tim SAR, sedangkan Cockpit Voice Recorder (CVR) ditemukan pada tanggal 14 Januari 2019. Pada 25 Oktober 2019 atau 4 hari sebelum tepat setahun persis tragedi JT-610 tersebut, KNKT mengumumkan hasil penyebab kecelakaan tersebut adalah asumsi terkait reaksi pilot yang dibuat pada proses desain dan sertifikasi pesawat Boeing 737-8 (MAX), meskipun sesuai referensi yang ada ternyata tidak tepat. Selain itu, ada delapan faktor lainnya yang dinilai berkontribusi menyebabkan kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP. Salah satunya adalah tidak ada panduan pelatihan ataupun informasi mengenai MCAS di buku panduan pilot, sehingga pilot tidak mengetahui soal sistem baru tersebut.