Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Malaya Britania Raya

Malaya Britania

1826–1957
Bendera British Malaya
Dependensi Britania di Malaya dan Singapura tahun 1888
Dependensi Britania di Malaya dan Singapura tahun 1888
DemonimBritania, Malayan
Keanggotaan
PemerintahanImperialisme
• 1826–1830
George IV
• 1830–1837
William IV
• 1837–1901
Victoria
• 1901–1910
Edward VII
• 1910–1936
George V
• 1936–1936
Edward VIII
• 1936–1941
George VI
• 1941–1945
Interregnum
• 1946–1952
George VI
• 1952–1957
Elizabeth II
LegislatifParlemen
House of Lords
House of Commons
Imperium Britania
17 Maret 1824
27 November 1826
20 Januari 1874
8 Desember 1941
12 September 1945
1 April 1946
1 Februari 1948
18 Januari 1956
31 Juli 1957
31 Agustus 1957
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Malaya Britania antara 1909 hingga 1946.

Malaya Britania (/məˈlə/; bahasa Melayu: Tanah Melayu British) secara longgar mendeskripsikan sekumpulan negara bagian di Semenanjung Malaya dan pulau Singapura yang berada di bawah hegemoni atau kendali Britania antara akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-20. Malaya Britania sering digunakan untuk merujuk pada Negeri-Negeri Melayu Bersekutu dan Negeri-Negeri Melayu Tidak Bersekutu, yang merupakan protektorat Britania dengan orang lokal sebagai penguasa, serta Negeri-Negeri Selat, yang berada di bawah pemerintahan langsung Imperium Britania, setelah sebelumnya berada di bawah kendali Perusahaan Hindia Timur Britania.

Sebelum pembentukan Uni Malaya pada tahun 1946, wilayah-wilayah tersebut tidak ditempatkan di bawah satu pemerintahan tunggal, dengan pengecualian periode pasca Perang Dunia II, ketika seorang perwira militer Britania menjadi administrator sementara di Malaya. Di bawah hegemoni Britania, Malaya adalah salah satu wilayah paling menguntungkan bagi Britania, karena menjadi produsen timah dan karet terbesar di dunia. Selama Perang Dunia II, Kekaisaran Jepang menduduki sebagian besar Malaya dan Singapura dari Britania.[1]

Uni Malaya tidak populer dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1948 dan digantikan oleh Federasi Malaya, yang menjadi negara merdeka pada tanggal 31 Agustus 1957. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya, bersama dengan Sarawak, Sabah dan Singapura sepakat untuk bergabung dan membentuk Federasi Malaysia. Di kemudian hari, Singapura akhirnya dikeluarkan dari Federasi Malaysia pada tahun 1965, dan menjadi negara berdaulat sebagai negara Singapura.

  1. ^ Cheah Boon Kheng 1983, hlm. 28.

Previous Page Next Page