Masa Prapuasa Agung merupakan suatu periode persiapan yang berlangsung selama tiga pekan sebelum memasuki masa Puasa Agung.[1] Masa Prapuasa Agung ini berawal pada hari Minggu Perumpamaan orang Farisi dengan pemungut cukai dan berakhir pada hari Minggu Pengampunan, sehari sebelum hari Senin Bersih sebagai permulaan masa Puasa Agung. Oleh karena secara liturgis hari dimulai saat matahari terbenam, dan Puasa Agung berawal pada hari Senin, titik yang menjadi awal mula masa Puasa Agung adalah saat ibadah Vesper di Minggu Pengampunan malam Senin permulaan Puasa Agung yang juga diiringi dengan ritual saling memaafkan satu sama lain. Nyanyian pujian serta litani yang dinyanyikan dalam liturgi selama masa ini diambil dari buku khusus yaitu buku Triodion.
Pekan dari masa Prapuasa Agung adalah:
- Minggu Zakheus (tradisi Slavik) atau Minggu Perempuan Kanaan (tradisi Yunani), sebelas Minggu sebelum Paskah, pekan yang mengikuti hari Minggu ini tidak termasuk ke dalam periode Prapaskah, karena pekan ini jatuh di luar masa Triodion
- Minggu Perumpamaan orang Farisi dengan pemungut cukai, sepuluh Minggu sebelum Paskah, pekan yang mengikuti Minggu ini sudah masuk ke dalam masa Triodion, tetapi di pekan ini umat boleh untuk tidak berpuasa.
- Minggu Perumpamaan anak yang hilang, sembilan Minggu sebelum Paskah, pekan yang mengikuti Minggu sudah memasuki masa Triodion dan umat yang beriman masih diperbolehkan untuk memakan daging.
- Minggu Penghakiman Akhir, delapan Minggu sebelum Paskah, pekan yang mengikuti Minggu ini sudah memasuki masa Triodion dan umat yang beriman sudah dilarang untuk mengonsumsi daging.
- Minggu Pengampunan, tujuh Minggu sebelum Paskah, pada hari ini umat yang beriman masih boleh mengonsumsi makanan berbahan dasar susu atau bentuk produk susu lainnya, tetapi ketika sudah memasuki masa Puasa Agung ikan, anggur, dan minyak hanya boleh dikonsumsi pada hari-hari tertentu.
- ^ Lester, G.A. (29 May 2014). Three Late Medieval Morality Plays. Bloomsbury Publishing. hlm. 36. ISBN 9781408144077.
The time-setting is winter (lines 54, 323), but it is not clear whether it is Christmas, as implied by the 'Christmas song' (line 332), or Shrovetide, the pre-Lenten period of merrymaking, when the playing of football (cf. line 732 and note) was one of the ways of enjoying a final fling before the austerities to come.