Menara Babel (Bahasa Ibrani: מגדל בבל Migdal Bavel, Bahasa Arab: برج بابل Burj Babil) adalah narasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan orang-orang di seluruh dunia berbicara dalam bahasa yang berbeda-beda.[1][2][3][4] Menara Babel adalah menara yang dipercayai oleh Yahudi, Kristen, dan Islam yang menjadi salah satu simbol keangkuhan manusia pada zaman itu. Ada banyak kisah yang menuturkan mengenai menara ini, tetapi sumber yang paling terkenal adalah dari Kitab Taurat (Yahudi) dan Alkitab (Kristen), yaitu dalam Kejadian 11:1–9.
Menurut cerita, umat manusia setelah peristiwa air bah Nuh yang hanya memiliki satu bahasa bepergian ke arah timur, yaitu ke tanah Sinear (שִׁנְעָר), dan bersama-sama bersepakat untuk mendirikan sebuah menara yang mencapai langit. TUHAN yang melihat keangkuhan manusia mengacaubalaukan bahasa mereka dan menyerakkan mereka ke seluruh penjuru bumi.
Beberapa pakar modern munghubungkan Menara Babel ini dengan beberapa reruntuhan menara yang telah diketahui, yang paling populer adalah Etemenanki, yakni ziggurat yang digunakan sebagai tempat memuja dewa Mesopotamia Marduk di Babilon. Cerita Sumeria yang memiliki kesamaan dengan kisah Menara Babel termuat dalam Enmerkar dan Penguasa Aratta.[5]
The Jewish study Bible.