Muhammad bin Ahmad al-Nasafi | |
---|---|
Gelar | Kepala da'i Khurasan dan Transoksiana |
Informasi pribadi | |
Meninggal | 943/944/945 |
Agama | Syi'ah Isma'iliyah |
Berkembang | 937–943 |
Kota asal | Nasaf |
Anak | Mas'ud |
Karya terkenal | Kitāb al-Maḥṣūl |
Dikenal sebagai | Mengubah Nasr II menjadi penganut Isma'ilisme, memperkenalkan Neoplatonisme ke dalam teologi Isma'iliyah |
Kiprah keagamaan | |
Pendahulu | Husain bin Ali al-Marwazi |
Abu'l-Hasan Muhammad bin Ahmad al-Bazdawi al-Nasafi (atau al-Bazdahi, al-Nakhshabi) (meninggal 943/945) adalah seorang misionaris (da'i) dan teolog Isma'ili awal abad ke-10. Sekitar tahun 937 ia berhasil mengubah amir Samaniyah, Nasr II, menjadi penganut Isma'ilisme, dan mengawali periode dominasi Isma'ili di istana Samaniyah yang berlangsung hingga kematian Nasr. Dalam penganiayaan terhadap kaum Isma'ili berikutnya, yang dilancarkan oleh Nuh I, al-Nasafi sendiri menjadi korban. Sebagai seorang teolog, ia secara umum dianggap sebagai salah satu orang yang memperkenalkan konsep Neoplatonik ke dalam teologi Isma'ili. Doktrin-doktrinnya mendominasi Isma'ilisme pribumi di wilayah Iran pada abad ke-9 hingga ke-10, tetapi dikecam sebagai antinomian oleh para teolog Isma'ili yang bersekutu dengan Kekhalifahan Fathimiyah.