Partai Gerakan Indonesia Raya | |
---|---|
Singkatan | Gerindra |
Ketua umum | Prabowo Subianto |
Ketua Fraksi di DPR | Budi Djiwandono |
Dibentuk | 6 Februari 2008 |
Kantor pusat | Jl. Harsono R.M. No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160 |
Sayap pemuda | TIDAR (Tunas Indonesia Raya) |
Sayap wanita | PIRA (Perempuan Indonesia Raya) |
Sayap Islam | GEMIRA (Gerakan Muslim Indonesia Raya) |
Sayap Kristen | GEKIRA (Gerakan Kristiani Indonesia Raya) |
Sayap Hindu-Buddha | GEMA SADHANA (Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara) |
Sayap buruh | SEGARA (Sentral Gerakan Buruh Indonesia Raya) |
Keanggotaan | 495.699 (2024)[1] |
Ideologi | Faksi: Ultranasionalisme[7] Nasionalisme Ekspansionis[8] |
Posisi politik | Sayap kanan ke Kanan jauh[9] |
Kursi di DPR | 86 / 580 |
Kursi di DPRD I | 323 / 2.372 |
Kursi di DPRD II | 2.120 / 17.510 |
Situs web | |
gerindra | |
Partai Gerakan Indonesia Raya (disingkat Gerindra) adalah sebuah partai politik di Indonesia berideologi populisme sayap kanan dan nasionalis. Dibentuk pada tahun 2008, Gerindra berfungsi sebagai kendaraan politik mantan jenderal ABRI, sekaligus Presiden Republik Indonesia saat ini, Prabowo Subianto. Saat ini, Gerindra adalah partai ketiga terbesar di DPR berdasarkan hasil perolehan suara dalam pemilu legislatif 2024 dengan 86 kursi. Partai Gerakan Indonesia Raya juga berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia.
Pada kurun waktu 2008 hingga 2019, Gerindra memosisikan diri sebagai partai oposisi. Pasca pemilu 2019, Gerindra bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo, meskipun sebelumnya Prabowo pernah menghadapi Joko Widodo dalam pemilihan presiden pada 2014 dan 2019.
Prabowo’s coalition consisted of his own ultra nationalist Gerindra
Prabowo said that Indonesia needed “a benign authoritarian regime”