Pembantaian Universitas Thammasat | |
---|---|
Lokasi | Universitas Thammasat dan Sanam Luang di Bangkok, Thailand |
Koordinat | 13°45′21.07″N 100°29′27.16″E / 13.7558528°N 100.4908778°E |
Tanggal | 6 Oktober 1976 |
Sasaran | Para mahasiswa pengunjuk rasa |
Korban tewas | 46 (resmi); lebih dari 100 (tidak resmi) |
Korban luka | 167 (resmi) |
Pelaku | Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand Kepolisian Kerajaan Thailand Pramuka Desa Nawaphon Gaur Merah |
Pembantaian Universitas Thammasat (di Thailand hanya dikenal sebagai "Peristiwa 6 Oktober", bahasa Thai: เหตุการณ์ 6 ตุลา RTGS: het kan hok tula) adalah sebuah serangan oleh pasukan negara Thailand dan paramiliter kanan jauh terhadap para mahasiswa pengunjuk rasa di kampus Universitas Thammasat dan Lapangan Sanam Luang yang berdekatan di Bangkok, Thailand, pada 6 Oktober 1976. Sebelum pembantaian, empat hingga lima ribu mahasiswa dari berbagai universitas telah berunjuk rasa selama lebih dari seminggu menentang kembalinya mantan diktator militer Thanom Kittikachorn ke Thailand dari Singapura.
Sehari sebelum pembantaian, pers Thailand melaporkan sebuah drama yang dipentaskan oleh para mahasiswa pengunjuk rasa pada hari sebelumnya, yang diduga menampilkan penggantungan pura-pura Putra Mahkota Vajiralongkorn saat itu. Sebagai tanggapan atas penghinaan yang diisukan ini, militer dan polisi, serta pasukan paramiliter mengepung universitas. Tepat sebelum fajar tanggal 6 Oktober, serangan terhadap para mahasiswa pengunjuk rasa dimulai dan berlanjut hingga siang hari. Sampai hari ini, jumlah korban masih menjadi pertikaian antara pemerintah Thailand dan para korban pembantaian yang selamat. Menurut pemerintah, 46 tewas dalam pembantaian ini, dengan 167 terluka dan 3.000 ditangkap. Banyak yang selamat menyatakan bahwa korban tewas lebih dari 100 orang.[1]