Pemilihan umum presiden Amerika Serikat 2016 | |||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
8 November 2016 | |||||||||||||||||||||||||||||
538 anggota Electoral College 270 elektoral untuk menang | |||||||||||||||||||||||||||||
Kehadiran pemilih | 55,7%[1] (estimated) 0,4 pp | ||||||||||||||||||||||||||||
Kandidat | |||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||
Peta persebaran suara
Peta hasil pemilihan presiden. Merah didominasi Trump/Pence; Biru didominasi Clinton/Kaine; Abu-abu masih mengambang. Angka menunjukkan suara elektoral yang dipegang pemenang di tiap negara bagian. Para elektor akan memilih pada tanggal 19 Desember 2016. | |||||||||||||||||||||||||||||
|
Pemilihan Umum Presiden A.S. 2016 |
---|
|
Partai Demokrat |
Partai Republik |
Partai ketiga |
Pemilihan umum presiden Amerika Serikat, Selasa, 8 November 2016, adalah pemilihan presiden A.S. yang diselenggarakan untuk ke-58 kalinya. Calon dari Partai Republik, Donald Trump, mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Trump akan dilantik sebagai Presiden ke-45 pada tanggal 20 Januari 2017 . Pasangannya, Gubernur Indiana, Mike Pence, akan dilantik sebagai Wakil Presiden ke-48.
Pemilihan presiden tahun 2016 adalah pemilu kelima dalam sejarah Amerika Serikat yang pemenangnya gagal mendominasi suara rakyat (setelah tahun 1824, 1876, 1888, dan 2000).
Pemilik hak suara (rakyat) memilih elektor presiden. Elektor presiden akan menggunakan hak suaranya untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil di daerah pemilihannya. Para elektor presiden ini dikenal dengan istilah Electoral College. Batas masa jabatan menurut Amendemen ke-22 Konstitusi Amerika Serikat mencegah presiden petahana, Barack Obama dari Partai Demokrat, terpilih lagi untuk masa jabatan ketiga.
Rangkaian pemilihan pendahuluan dan kaukus presiden dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2016 di 50 negara bagian, Distrik Columbia, dan wilayah administratif Amerika Serikat lainnya. Proses pencalonan ini merupakan pemilihan tak langsung. Pemilik hak suara memilih delegasi yang akan mewakili mereka di konvensi pencalonan. Para delegasi akan memilih calon presiden dari partainya.
Pebisnis dan tokoh televisi Donald Trump menjadi calon presiden dari Partai Republik pada tanggal 19 Juli 2016 setelah mengalahkan Senator A.S. Ted Cruz dari Texas, Gubernur Ohio John Kasich, Senator A.S. Marco Rubio dari Florida dan calon-calon lain pada pemilihan pendahuluan Republik.[4] Mantan Menteri Luar Negeri dan Senator A.S. dari New York Hillary Clinton menjadi calon presiden dari Partai Demokrat pada tanggal 26 Juli 2016 setelah mengalahkan Senator A.S. Bernie Sanders dari Vermont. Clinton digadang-gadang menjadi presiden perempuan pertama Amerika Serikat.[5]
Berbagai calon presiden partai ketiga dan independen juga ikut dalam pemilihan umum ini. Calon Partai Libertarian dna mantan Gubernur New Mexico Gary Johnson memiliki akses surat suara di 50 negara bagian dan Washington D.C. mewakili 538 suara elektoral.[6] Calon Partai Hijau dan mantan dokter Jill Stein memiliki akses surat suara di 44 negara bagian dan Washington D.C., mwakili 480 suara elektoral. Johnson dan Stein (sama-sama menjadi calon presiden dari partainya pada pemilu 2012) muncul di jajak pendapat nasional.[7][8] Sedikitnya 24 calon partai ketiga dan independen terdaftar di surat suara di beberapa negara bagian atau menjadi calon tertulis. Calon independen dan mantan Kepala Direktur Kebijakan Konferensi Republik Dewan Perwakilan Rakyat Evan McMullin menempati peringkat atas salah satu jajak pendapat di negara bagian Utah. Tidak ada calon partai ketiga atau independen yang mendominasi sebuah negara bagian pada pemilihan presiden tahun 2016 maupun pemilihan presiden apapun sejak tahun 1968.
Pada tanggal 9 November 2016, pukul 03:00 EST (15:00 WIB), Donald Trump memegang 270 dari 538 suara elektoral dan otomatis menjadi presiden terpilih Amerika Serikat.[9][10]
Pada usia 70 tahun, Trump menjadi orang tertua yang terpilih menjadi presiden untuk pertama kalinya, melampaui Ronald Regan yang memenangi pemilu tahun 1980 pada usia 69. Trump akan menjadi presiden kelima yang lahir di negara bagian New York setelah Martin Van Buren, Millard Fillmore, Theodore Roosevelt, dan Franklin D. Roosevelt; dan presiden kedua yang lahir di New York City setelah Theodore Roosevelt. Trump juga akan menjadi presiden keempat yang negara bagian tempat tinggalnya memilih calon lain setelah James K. Polk tahun 1844, Woodrow Wilson tahun 1916, dan Richard Nixon tahun 1968.