Penembakan Kehormatan dengan Meriam (bahasa Inggris: 21-gun salute), di TNI disingkat "Bakhor" adalah suatu tata cara pemberian penghormatan oleh kesatuan artileri dari angkatan bersenjata suatu negara dengan cara menembakkan tembakan (biasanya peluru hampa) ke udara dengan meriam.
Tradisi ini berawal dari praktik maritim pada abad ke-17 yang dilakukan ketika kapal perang menembakkan meriamnya ke laut sampai amunisinya habis sebagai bentuk untuk menandakan tidak ada niat berseteru kepada musuh.[1] Tradisi penembakan kehormatan ke udara berawal dari praktek tersebut dan kini pelaksanaanya dilakukan oleh angkatan bersenjata berbagai negara pada saat upacara kenegaraan, militer dan/atau pada saat memperingati peristiwa bersejarah lainya yang memiliki signifikansi simbolis kehormatan tinggi bagi negara tersebut.
Biasanya, jumlah tembakan disesuaikan dengan pangkat orang yang dihormati. Untuk penghormatan terhadap kepala negara, digunakan 21 tembakan dan pejabat dengan pangkat yang lebih rendah dihormati dengan 19 sampai 5 buah tembakan, ini dilakukan sesuai dengan regulasi protokol tiap-tiap negara di dunia.