Perang Saudara Inka | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Kaisar Atahualpa berhasil memenangkan perang ini, walaupun masa kekuasaannya tidak bertahan lama | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Huáscar dan sekutunya seperti Tumebamba | Atahualpa dan sekutunya | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Huáscar (POW) Atoc † Hango † Topa Atao (POW) Ullco Colla † Tito Atauchi Uampa Yupanqui Guanca Auqui Agua Panti Paca Yupanqui |
Atahualpa Chalcuchimac Quizquiz Rumiñawi Ukumari Tomay Rima † | ||||||
Kekuatan | |||||||
~400.000; 100.000 Cañari |
Pada awalnya sekitar 50.000–100.000 Pada puncaknya sekitar 250.000 | ||||||
Korban | |||||||
Paling tidak 100.000 tewas Tumebamba hancur | Tidak diketahui |
Perang Saudara Inka, juga dikenal dengan sebutan Perang Dinasti Inka, Perang Penerus Inka, atau Perang Dua Saudara, adalah perang yang berlangsung antara dua anak laki-laki Huayna Capac yang bernama Huáscar dan Atahualpa. Mereka saling memperebutkan tahta Kerajaan Inka.[1][2] Perang ini dipicu oleh kematian mendadak Huayna Capac dan anak laki-laki sulungnya yang menjadi penerus, Ninan Cuyochi, pada tahun 1527 (kemungkinan besar disebabkan oleh penyakit variola yang dibawah oleh bangsa Eropa ke Amerika), walaupun perang ini baru dimulai pada tahun 1529. Huáscar merasa bahwa ia adalah penerus sah Kerajaan Inka, sementara Atahualpa didukung oleh pasukan utama Inka yang baru saja menaklukkan wilayah Ekuador di utara. Pada akhirnya, Atahualpa terbukti lebih unggul dalam peperangan dan berhasil memenangkan perang pada tahun 1532. Namun, masa kekuasaan Atahualpa sebagai kaisar hanya berlangsung singkat karena pada akhirnya ia ditangkap oleh 180 conquistador Spanyol dalam Pertempuran Cajamarca pada tahun 1532. Perang ini juga melemahkan Kerajaan Inka, sehingga mempermudah proses penaklukan oleh Spanyol.