Perang Tujuh Tahun adalah perang militer global yang berlangsung dari tahun 1756 hingga 1763 antara kekuatan-kekuatan besar di dunia pada masa itu. Perang ini dipicu oleh persaingan antara Britania Raya (sedang bersatu dengan Hanover) dengan Wangsa Bourbon (di Prancis dan Spanyol), dan antara Hohenzollerns (di Prusia) dengan Habsburg (Kekaisaran Romawi Suci dan Austria) Perang ini diakhiri oleh Traktat Paris dan Hubertusburg pada tahun 1763. Akibat perang ini, sekitar 900.000 hingga 1.400.000 orang tewas.
Britania berhasil mengusir musuhnya di jajahan-jajahan dan menguasai Prancis Baru, Florida Spanyol, beberapa pulau di Karibia, Senegal, serta memperoleh keunggulan dari pos Prancis di India. Penduduk asli Amerika tidak diikutkan dalam perjanjian damai, dan tak dapat memperoleh status seperti semula sebagai akibat dari pemberontakan Pontiac. Di Eropa, Frederick II dari Prusia gagal menuntaskan serangan awalnya terhadap Austria, dan lawannya yang jumlahnya lebih unggul hampir menghancurkan angkatan bersenjata Frederick di Kunersdorf. Namun, Frederick berhasil bangkit dan memulihkan status quo ante bellum. Pernyataan William Pitt bahwa "Amerika dimenangkan di Jerman" merujuk kepada upaya militer Prusia yang membuat Britania mampu memfokuskan diri dalam mencapai keunggulan angkatan laut dan membatasi keterlibatannya di daratan Eropa. Prancis dan sekutunya mampu menduduki wilayah Prusia dan Hanover hingga ke Frisia Timur, tetapi ambisi Prancis untuk menyerang daratan Britania dipatahkan oleh blokade laut Britania, yang juga mengganggu jalur persediaan ke koloni-koloni Prancis. Keterlibatan Spanyol malah mengakibatkan negara tersebut kehilangan Florida, meskipun memperoleh Louisiana Prancis sebagai gantinya.