Hubungan pribadi |
---|
Jenis hubungan |
Duda · Istri · Janda · Keluarga · Kumpul kebo · Monogami · Nikah siri · Pacar lelaki · Pacar perempuan · Perkawinan · Poligami · Saudara · Sahabat · Selir · Suami · Wanita simpanan |
Peristiwa dalam hubungan |
Cinta · Ciuman · Kasih sayang · Pacaran · Persahabatan · Pernikahan · Perselingkuhan · Perceraian · Percumbuan · Perjantanan · Persetubuhan · Perzinaan |
Persetubuhan atau hubungan seksual adalah tindakan sanggama yang dilakukan oleh manusia, tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk pada tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih dari sekadar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin laki-laki dan perempuan.
Hubungan seksual telah dikenal manusia sejak dahulu kala, dan merupakan bentuk naluri perilaku seksual dan psikologi di kalangan manusia.[1] Bentuk hubungan seksual penetrasi lainnya antara lain adalah seks anal (penetrasi anus oleh penis), seks oral (penetrasi mulut dengan penis atau penetrasi oral pada alat kelamin wanita), fingering (penetrasi seksual dengan jari) dan penetrasi dengan menggunakan. dari sebuah alat penggetar (terutama yang menggunakan tali pengikat), dan vibrator.[2] Aktivitas ini melibatkan keintiman fisik antara dua orang atau lebih dan biasanya digunakan di antara manusia semata-mata untuk kesenangan fisik atau emosional. Mereka dapat berkontribusi pada ikatan antarmanusia.[3]
Hubungan seksual mungkin didahului dengan percumbuan yang menyebabkan gairah pada pasangan, menyebabkan penis mengalami ereksi, dan pelumasan alami pada vagina. Untuk memulai sebuah hubungan seksual, penis yang telah ereksi dimasukkan ke dalam vagina dan salah satu pasangan atau keduanya menggerakkan pahanya untuk membuat penis bergerak maju dan mundur di dalam vagina dan menghasilkan gesekan, tanpa sama sekali mengeluarkan penis secara penuh. Dengan demikian, mereka merangsang diri sendiri maupun pasangannya hingga orgasme dan ejakulasi diperoleh. Penetrasi dengan penis juga dikenal dengan "intromission" atau dengan nama Latin "immissio penis".
Istilah "penetrasi" digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika alat kelamin pria dimasukkan ke dalam vagina. Hal ini tidak selamanya menjadi ritual yang wajib untuk mencapai kesenangan dan kenikmatan dalam berhubungan seks. Aktivitas seksual tanpa melakukan penetrasi biasanya dilakukan oleh kaum remaja dengan cara masturbasi sehingga mengeluarkan sperma.
Berbagai kelompok memberlakukan pembatasan, dan mengecam terhadap tindakan seksual tertentu, seperti; perzinahan, inses, aktivitas seksual dengan anak di bawah umur, prostitusi, pemerkosaan, sodomi, seks pranikah, dan seks di luar nikah. Keyakinan agama juga berperan dalam keputusan pribadi mengenai hubungan seksual atau aktivitas seksual lainnya, seperti keputusan tentang keperawanan, atau masalah hukum dan kebijakan publik. Pandangan agama tentang seksualitas sangat bervariasi meskipun hal tersebut sama, seperti larangan perzinahan.[2]