Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Revolusi Nasional Indonesia

Revolusi Nasional Indonesia
Bagian dari Dampak Perang Dunia II dan Dekolonisasi Asia

Dari atas, kiri ke kanan:
Tanggal17 Agustus 1945 (1945-08-17) – 27 Desember 1949 (1949-12-27)
(4 tahun, 4 bulan, 1 minggu dan 3 hari)
LokasiHindia Belanda (sekarang Indonesia)
Hasil
Perubahan
wilayah
Belanda menyerahkan kendali atas sebagian besar wilayah Hindia Belanda kepada Republik Indonesia Serikat
Pihak terlibat

Indonesia Indonesia


Konflik internal:
DI/TII
FDR

 Belanda[c]

 Britania Raya[e]


Jepang[e]
Tokoh dan pemimpin

Soekarno
M. Hatta
Soedirman
O. Soemohardjo
HB IX
Gatot Soebroto
A.H Nasution
dan lainnya...


S.M. Kartosoewirjo
Amir Fatah
Musso Dihukum mati
A. Sjarifoeddin Dihukum mati
D.N. Aidit
Louis Beel
Willem Drees
Hubertus van Mook
Tony Lovink
A. Widjojoatmodjo
Raymond Westerling
Conrad Helfrich
Louis Mountbatten
A.W.S Mallaby 
Robert Mansergh
Kekuatan
  • Tentara Republik: 150.000[2]
  • Relawan pemuda: 100.000[3]
  • Relawan Jepang: 903[4]
  • Pembelot India: 600[5]
  • Belanda: 220.000[6]
  • Britania Raya: 45.000[7]
  • Jepang: 35.000[8]
Korban
  • Indonesia: (warga sipil dan pejuang): 97.421 (dikonfirmasi tewas)[9][10]
    100.000 tewas (perkiraan tertinggi)[10][11][12]
  • Relawan Jepang: 531 tewas[4]
  • Pemeblot India: 525 tewas[5]
Belanda: 4.585 tewas[13][f]

Britania Raya: 980 tewas[14]

Jepang: 1.293 tewas[g]

• 5.500–20.000 Orang Indo dan warga sipil Eropa tewas dan 2.500 hilang[18][19][20][21]

Revolusi Nasional Indonesia[h] adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari mendaratnya pasukan sekutu Inggris pertama kali di Jakarta pada 29 September 1945 yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Christinson setelah ditandatanganinya Civil Affairs Agreement. Konflik ini berlangsung selama 4 tahun hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949.[22] Meskipun demikian, gerakan revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia.

Selama sekitar empat tahun, beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis. Selain itu, terdapat pula pertikaian politik serta dua intervensi internasional. Dalam peristiwa ini, pasukan Belanda hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi gagal mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.[23]

Revolusi ini berujung pada berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia; kekuasaan raja-raja mulai dikurangi atau dihilangkan. Peristiwa ini dikenal dengan "revolusi sosial", yang terjadi di beberapa bagian di pulau Sumatra.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan

  1. ^ Suryanarayan, V. (1981). "Presidential Address: India and the Indonesian Revolution". Proceedings of the Indian History Congress. 42: 549–562. ISSN 2249-1937. JSTOR 44141175. 
  2. ^ Ricklefs, M.C. (2008), A history of modern Indonesia since c. 1200, New York: Palgrave Macmilan, hlm. 291, ISBN 978-0230546868 
  3. ^ "Indonesian Heritage". 
  4. ^ a b Prastiwi, Arie Mega (15 August 2016). "Kisah Rahmat Shigeru Ono, Tentara Jepang yang 'Membelot' ke NKRI". liputan6.com. Diakses tanggal 13 May 2020. 
  5. ^ a b Khan, AG (12 May 2012). "Indian Muslim soldiers: heroic role in Indonesia's liberation". The Milli Gazette. Diakses tanggal 24 March 2020. 
  6. ^ "How studying 1945–1949 wars can benefit Indonesia". 1 February 2018. 
  7. ^ "Pasukan Inggris di Indonesia: 1945–1946". 13 November 2020. 
  8. ^ Salim, Emil (2000), Kembali ke Jalan Lurus: Esai-esai 1966–99, Jakarta: AlvaBet, hlm. 286, ISBN 979-95821-6-4 
  9. ^ "Wie telt de Indonesische doden?". 26 July 2017. 
  10. ^ a b Harinck, Christiaan; van Horn, Nico; Luttikhuis, Bart (14 August 2017). "Do the Indonesians count? Calculating the number of Indonesian victims during the Dutch-Indonesian decolonization war, 1945–1949". Diakses tanggal 2023-02-14. 
  11. ^ Friend 1988, hlm. 228 and 237.
  12. ^ Pendit 1988; Stoler 1985, hlm. 103; Toer, Toer & Kamil 2005a; Toer, Toer & Kamil 2005b; Toer, Toer & Kamil 2005c; Toer, Toer & Kamil 2014, all cited in (Vickers 2005, hlm. 100)
  13. ^ a b "Indonesian War of Independence (in numbers)". NIOD Institute for War, Holocaust and Genocide Studies. Diakses tanggal 2023-02-09. 
  14. ^ Kirby 1969, hlm. 544.
  15. ^ https://www.militairespectator.nl/sites/default/files/bestanden/uitgaven/1978/1978-0049-01-0020.PDF [URL PDF mentah]
  16. ^ Piccigallo 1979.
  17. ^ Borch 2017, hlm. 36.
  18. ^ "Indonesian War of Independence (in numbers)". NIOD. Diakses tanggal 12 August 2022. 
  19. ^ Kemperman, Jeroen (16 May 2014). "De slachtoffers van de Bersiap" [The Victims of the Bersiap]. Niodbibliotheek.blogspot.com (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2 December 2023. 
  20. ^ "The Dark Side of the Revolution of Independence: A Period of Unscrupulous Preparedness". 
  21. ^ Borch, Fred L. (2017). "Setting the Stage: The Dutch in the East Indies from 1595 to 1942". Military Trials of War Criminals in the Netherlands East Indies 1946-1949. Oxford University Press. doi:10.1093/oso/9780198777168.003.0002. ISBN 978-0-19-877716-8. 
  22. ^ "SEDJARAH REVOLUSI NASIONAL INDONESIA Tahapan Revolusi Bersendjata 1945-1950" (PDF). lib.ui.ac.id. Diakses tanggal 2022-11-27. 
  23. ^ Friend 2003, hlm. 35.

Previous Page Next Page