Salahuddin Ayyubi tiba di Mesir pada tahun 1163 dan memerintahnya dari tahun 1171 hingga kematiannya pada tahun 1193. Mesir berada dalam kondisi yang buruk sebelum Salahuddin naik ke tampuk kekuasaan dengan situasi politik dan sosial yang kacau balau. Salahuddin pertama kali tiba di Mesir bersama pamannya Syirkuh dalam sebuah kampanye yang dilancarkan oleh Nuruddin Zanki. Ia menjadi terkenal di bawah Syirkuh dan akhirnya menggantikannya sebagai wazir Mesir. Ketika Kekhalifahan Fathimiyah jatuh pada tahun 1171, Salahuddin adalah satu-satunya penguasa yang tersisa di Mesir, ia akan menggunakan peningkatan kekuasaan dan kemerdekaannya untuk memperluas wilayah kekuasaan dan pengaruhnya.