Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Senyawa ionik

Struktur kristal natrium klorida, NaCl, tipikal senyawa ionik. Bulatan ungu mewakili kation natrium, Na+, dan bulatan hijau mewakili anion klorida, Cl.

Dalam kimia, senyawa ionik adalah senyawa kimia yang tersusun dari ion-ion yang disatukan oleh gaya elektrostatik yang disebut ikatan ionik. Senyawa ini netral secara keseluruhan, tetapi terdiri dari ion bermuatan positif yang disebut kation dan ion bermuatan negatif yang disebut anion. Masing-masing ion bisa berupa ion sederhana seperti natrium (Na+) dan klorida (Cl) dalam natrium klorida, atau spesies poliatomik seperti ion amonium (NH+4) dan karbonat (CO2−3) dalam amonium karbonat. Masing-masing ion dalam senyawa ionik biasanya memiliki beberapa tetangga terdekat; dengan kata lain bukan tersusun dalam molekul, tetapi tersusun dalam sebuah jaringan tiga dimensi kontinu; ini biasanya dalam struktur kristal.

Senyawa ionik yang mengandung ion hidrogen (H+) diklasifikasikan sebagai asam, sedangkan yang mengandung ion basa hidroksida (OH) atau oksida (O2−) diklasifikasikan sebagai basa. Senyawa ionik tanpa ion-ion di atas juga dikenal sebagai garam dan dapat terbentuk melalui reaksi asam basa. Senyawa ionik juga dapat dihasilkan dari ion konstituennya melalui penguapan pelarutnya, pengendapan, pembekuan, reaksi zat padat, atau reaksi transfer elektron logam reaktif dengan nonlogam reaktif, seperti gas halogen.

Senyawa ionik biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, dan bersifat keras serta rapuh. Sebagai padatan senyawa-senyawa ionik hampir selalu menyekat listrik, tapi saat meleleh atau larut senyawa-senyawa ini menjadi sangat konduktif, karena ion-ionnya menjadi dapat bergerak.


Previous Page Next Page