Serangan Doolittle | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dunia II, Perang Pasifik | |||||||
Sebuah B-25 lepas landas dari Hornet untuk serangan tersebut | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Amerika Serikat | Kekaisaran Jepang | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
James H. Doolittle | Pangeran Naruhiko Higashikuni | ||||||
Kekuatan | |||||||
2 pesawat penjelajah | Jumlah pasukan dan pertahanan tanah air yang tidak diketahui | ||||||
Korban | |||||||
|
Serangan Doolittle, yang juga dikenal dengan sebutan Serangan Tokyo, pada Sabtu, 18 April 1942, adalah sebuah serangan udara oleh Amerika Serikat di ibu kota Jepang Tokyo dan tempat-tempat lainnya di pulau Honshu pada Perang Dunia II, serangan utama pertama yang menyerang Kepulauan Utama Jepang. Serangan tersebut mendemonstrasikan bahwa Jepang sendiri rentan serangan udara Amerika, dijadikan sebagai balasan untuk serangan Pearl Harbor yang dilakukan oleh Jepang pada Minggu, 7 Desember 1941. Serangan tersebut direncanakan dan dipimpin oleh Letnan Kolonel James Harold "Jimmy" Doolittle, Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat.
Setelah serangan tersebut, Angkatan Darat Kekaisaran Jepang mengadakan pembersihan masif di provinsi-provinsi pesisir timur China, dalam sebuah operasi yang sekarang dikenal sebagai Kampanye Zhejiang-Jiangxi, mencari pasukan angkatan darat Amerika Serikat yang masih bertahan