Sintrong | |
---|---|
Sintrong, Crassocephalum crepidioides Darmaga, Bogor | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Asterid |
Ordo: | |
Famili: | |
Tribus: | |
Genus: | |
Spesies: | C. crepidioides
|
Nama binomial | |
Crassocephalum crepidioides (Benth.) S. Moore
| |
Sinonim | |
Daftar sumber:[1]
|
Sintrong (Crassocephalum crepidioides) adalah sejenis tumbuhan anggota suku Asteraceae. Terna ini umumnya ditemukan liar sebagai gulma di tepi jalan, di kebun-kebun pekarangan, atau pada lahan-lahan telantar; pada ketinggian di atas 200 m dpl. Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal sebagai ebolo, thickhead, redflower ragleaf, atau fireweed. Di Indonesia, biasa tumbuhan ini disebut junggul, bagini, jambrong, tespong (Sunda), jombloh, mandrung-mandrung, puyung, taplek (Jawa), kejelengot, kepotpot (Bali)dan bulung leali (Banggai).[1][2]