Sistem peluncuran vertikal adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menempatkan dan menembakkan peluru kendali di kapal permukaan dan kapal selam. Penggunaan sistem peluncuran vertikal terdapat pada banyak angkatan laut dari negara-negara di dunia. Setiap sistem peluncuran vertikal terdiri dari sejumlah sel, yang dapat menampung satu atau lebih peluru kendali siap tembak.[1][2][3][4][5][6][7][8]
Biasanya, setiap sel dapat menampung sejumlah dari berbagai jenis peluru kendali, memungkinkan fleksibilitas kapal untuk memuat set terbaik untuk setiap misi yang diberikan. Selanjutnya, ketika peluru kendali baru dikembangkan, mereka biasanya dipasang ke sistem peluncuran vertikal yang ada pada kapal itu, yang memungkinkan kapal-kapal yang ada untuk menggunakan jenis peluru kendali baru tanpa rancangan ulang yang mahal.
VLS memungkinkan kapal tempur permukaan memiliki lebih banyak senjata yang siap ditembakkan pada waktu tertentu dibandingkan dengan sistem peluncur lama seperti peluncur tunggal Mark 13 dan peluncur ganda Mark 26, yang diisi dari belakang oleh magasin di bawah dek utama. Selain daya tembak yang lebih besar, VLS jauh lebih toleran terhadap kerusakan dan lebih andal daripada sistem sebelumnya dan memiliki penampang radar (RCS) yang lebih rendah. Angkatan Laut AS kini mengandalkan VLS secara eksklusif untuk kapal perusak dan kapal penjelajah berpeluru kendali.
VLS yang paling banyak digunakan di dunia adalah Mark 41, yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Lebih dari 11.000 sel rudal Mark 41 VLS telah dikirimkan, atau sedang dipesan, untuk digunakan pada 186 kapal di 19 kelas kapal, di 11 angkatan laut di seluruh dunia. Sistem ini saat ini digunakan oleh Angkatan Laut AS serta angkatan laut Australia, Denmark, Belanda, Jerman, Jepang, Norwegia, Korea Selatan, Spanyol, dan Turki, sementara yang lain seperti Angkatan Laut Yunani lebih menyukai sistem Mark 48 yang serupa.
Sistem rudal VLS 3S-14 dikembangkan di Rusia dan digunakan dalam sistem TEL berbasis laut maupun darat seperti sistem rudal S-400.
Sistem rudal antipesawat Mark 57 yang canggih digunakan pada kapal perusak kelas Zumwalt. Sistem Mark 13 dan Mark 26 yang lebih tua masih digunakan pada kapal-kapal yang dijual ke negara-negara lain seperti Taiwan dan Polandia.
Bila dipasang pada SSN (kapal selam serang bertenaga nuklir), VLS memungkinkan lebih banyak jumlah dan variasi senjata untuk dikerahkan, dibandingkan jika hanya menggunakan tabung torpedo.