Lima sola Reformasi Protestan |
---|
Sola scriptura |
Sola fide |
Sola gratia |
Solus Christus |
Soli Deo gloria |
Justificatio sola fide (atau hanya sola fide), berarti pembenaran hanya oleh iman, adalah sebuah doktrin soteriologis dalam teologi Kristen yang umumnya dipegang untuk membedakan tradisi Lutheran and Reformed Protestan,[1] dari gereja-gereja Katolik, Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental, Assyria and Anabaptis.[2][3]
Doktrin ini menegaskan bahwa orang percaya dijadikan benar dari pelanggaran mereka terhadap hukum Allah adalah atas dasar iman, alih-alih atas dasar apa yang Rasul Paulus sebutkan sebagai "melakukan hukum Taurat", yang kadang disebut sebagai perbuatan baik.[4] Pengampunan ini dikenal sebagai "pembenaran". Dalam teologi Lutheran dan Reformed klasik, perbuatan baik dilihat sebagai bukti yang penting dari iman, tetapi perbuatan pada dirinya sendiri tidak menentukan keselamatan.[5] Sebaliknya, doktrin Methodis mengakui kepercayaan dalam pembenaran oleh iman yang menawarkan pengampunan Allah, tetapi percaya bahwa kehidupan kudus dengan tujuan kesempurnaan Kristen (pengudusan) adalah esensial bagi keselamatan.[5][6][7] Teologi Anabaptis dengan tegas menolak doktrin sola fide Lutheran dan Reformed, dan sebaliknya menekankan "iman yang berbuat". Kaum Anabaptis mengajarkan bahwa "pembenaran adalah proses dinamis yang dengannya orang percaya mengambil bagian dalam sifat Kristus dan dimampukan untuk hidup semakin serupa dengan Yesus."[8][2][9]
Bagian dari seri tentang |
Gereja Lutheran |
---|
Portal Kristen |
Doktrin pembenaran hanya oleh iman dan peran dari pertobatan telah diinterpretasikan secara berbeda oleh berbagai kaum Protestan yang berbeda, sehingga menimbulkan beberapa kontroversi, seperti: Kontroversi Antinomian, kontroversi Majoristik, Kontroversi Marrow, dan kontroversi keselamatan Ketuanan.[10][11][12][13][14]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Griffin2016
With regard to sola fide, a contrast is being made with Rome's doctrine that faith must be formed by love (fides formata). The Reformed and Lutheran churches said that Rome essentially required faith and works for justification.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bucher2014
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Joyner2007
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Elwell2001
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Brewer2021
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Roth2004