ٱلإخْلَاص Al-Ikhlāṣ Ikhlas | |
---|---|
Klasifikasi | Makkiyah |
Nama lain (Arab) | At-Tauḥīd, Qulhu, Nisbatur Rabbi,[1] at-Tafrid,[2] at-Tajrid,[2] al-Wilayah,[2] al-Ma'arifah,[2] al-Jamal,[2] Qasyqasy,[2] al-Mudzakkirah,[2] as-Shamad,[2] al-Amin[2] |
Juz | 30 |
Jumlah ayat | 4 |
Jumlah kata | 15 |
Jumlah huruf | 47 |
Surah Al-Ikhlas (bahasa Arab: الإخلاص, translit. Al-Ikhlāṣ, har. 'Ikhlas'), disebut juga sebagai Surah at-Tauhid bahasa Arab: التوحيد, translit. At-Tauḥīd, har. 'Keesaan (Allah)', adalah salah satu surah di dalam al-Qur'an yang isi ayatnya membahas mengenai konsep ketuhanan dan keesaan Allah.[3] Di dalam Al-Qur'an, Surah Al-Ikhlas berada pada urutan ke-112. Surah ini tergolong surah Makkiyah atau diturunkan di kota Makkah terdiri atas 4 ayat dan pokok isinya adalah menegaskan keesaan Allah sembari menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Kalimat inti dari surah ini, "Allahu ahad, Allahus shamad" (Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung), sering muncul dalam uang dinar emas pada zaman Kekhalifahan dahulu. Sehingga, kadang kala kalimat ini dianggap sebagai slogan negara Khilafah Islamiyah, bersama dengan dua kalimat Syahadat.