Hawaiʻi Volcanoes National Park | |
---|---|
IUCN Kategori II (Taman Nasional) | |
![]() | |
Lokasi di Kepulauan Hawaii | |
Letak | County Hawaii, Hawaii, Amerika Serikat |
Kota terdekat | Hilo |
Luas | 323.431 acresError in convert: Unit name "acres" is not known (help)[1] |
Didirikan | 1 Agustus 1916 |
Pengunjung | 1.116.891 (tahun 2018)[2] |
Pihak pengelola | National Park Service |
Situs web | Hawaiʻi Volcanoes National Park |
Kriteria | Alam: viii |
Nomor identifikasi | 409 |
Pengukuhan | 1987 (Sesi ke-11) |
Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii adalah sebuah taman nasional yang terletak di negara bagian Hawaii, pulau Hawaii, AS. Taman ini mencakup dua gunung berapi aktif: Kīlauea, salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, dan Mauna Loa, gunung berapi perisai terbesar di dunia. Taman nasional ini memberi para ilmuwan wawasan tentang perkembangan Kepulauan Hawaii dan menjadi objek penting dalam penelitian vulkanisme. Bagi pengunjung, taman ini menawarkan pemandangan gunung berapi yang dramatis, beberapa flora dan fauna langka, dan pemandangan budaya tradisional Hawaii yang berkaitan dengan lanskap alamnya.
Taman ini awalnya didirikan pada 1 Agustus 1916 sebagai Taman Nasional Hawaii, tetapi kemudian dipecah menjadi taman ini serta Taman Nasional Haleakalā. Sebagai pengakuan atas kekayaan alamnya, Taman Nasional Gunung Api Hawaiʻi ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Internasional pada tahun 1980 dan diukukuhkan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1987.[3]
Pada 11 Mei 2018, terjadi ledakan dan awan abu beracun dari Halemaʻumaʻu, disertai gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan jalan. Area puncak Kīlauea di taman Nasional ini kemudian ditutup untuk umum, pusat pengunjung dan kantor utama taman juga ikut ditutup.[4][5] Beberapa bagian dari taman, termasuk pusat pengunjung, dibuka kembali untuk umum pada 22 September 2018.[6][7] Pada tahun 2020, sebagian besar taman telah dibuka kembali. Namun, beberapa ruas jalan dan jalan setapak serta Museum Jaggar di Observatorium Gunung Api Hawaii tetap ditutup untuk pengunjung.[4]
Aktivitas letusan, keruntuhan tanah, dan ledakan di taman sempat berhenti pada awal Agustus 2018, jeda aktivitas erupsi di Kīlauea berlanjut[8] hingga letusan pada 20 Desember 2020 di kawah Halemaʻumaʻu.