Wilayah Tanganyika | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1922–1961 | |||||||||
Status | Mandat Britania Raya | ||||||||
Ibu kota | Dar es Salaam | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Inggris (resmi) | ||||||||
Agama | Protestan, Katolik, Islam dan lainnya. | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Invasi Inggris-Belgia | 1916 | ||||||||
• Pembentukan mandat | 20 Juli 1922 | ||||||||
• Kemerdekaan | 9 Desember 1961 | ||||||||
Mata uang | Shilling Afrika Timur | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Tanzania | ||||||||
Tanganyika adalah sebuah wilayah yang terletak di benua Afrika, dan dikelola oleh Britania Raya dari tahun 1916 hingga 1961. Britania awalnya mengelola wilayah tersebut sebagai kekuatan pendudukan dengan Angkatan Laut Kerajaan dan infanteri India-Inggris yang merebut wilayah tersebut dari Jerman pada tahun 1916.[1] Dari 20 Juli 1922, administrasi Britania diresmikan setelah Tanganyika menjadi mandat Liga Bangsa-Bangsa untuk Britania. Sejak 1946, wilayah ini dikelola oleh Britania sebagai wilayah perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebelum akhir Perang Dunia I, wilayah ini adalah bagian dari koloni Jerman di Afrika Timur Jerman. Setelah perang dimulai, Britania menyerbu Afrika Timur Jerman, tetapi tidak mampu mengalahkan tentara Jerman. Pemimpin Jerman di Danau-Danau Besar Afrika, Paul Emil von Lettow-Vorbeck, tidak menyerah sampai diberitahu tentang Gencatan Senjata 11 November 1918 yang mengakhiri perang. Setelah hal tersebut, Liga Bangsa-Bangsa meresmikan kontrol Britania atas wilayah tersebut, dan menamainya sebagai "Tanganyika". Britania mengelola Tanganyika sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa sampai akhir Perang Dunia II dan setelah itu Tanganyika menjadi wilayah perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tahun 1961, Tanganyika memperoleh kemerdekaannya dari Britania sebagai Tanganyika. Menjadi republik setahun kemudian. Tanganyika sekarang menjadi bagian dari negara berdaulat modern Tanzania.