Tarekat Wetu Telu (bahasa Indonesia: Tiga Waktu) adalah sebuah tarekat Sufisme unik sebagian masyarakat suku Sasak yang mendiami pulau Lombok khususnya Lombok Utara dalam menjalankan agama Islam. Para pengikut tarekat ini juga percaya tentang adanya roh para nenek moyang dan kekuatan gaib pada benda-benda.[1] Disinyalir bahwa praktik unik ini terjadi karena para penyebar Islam pada masa lampau, yakni para wali yang diutus oleh Giri Kedaton [2]dari pulau Jawa yang berusaha mengenalkan Islam ke masyarakat Sasak secara bertahap.