Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Terminal Caruban

Terminal Caruban
Terminal penumpang tipe B
Kenampakan aktivitas angkutan umum di dalam Terminal Caruban pada 20 Januari 2023. Hanya terparkir satu unit bus Perum DAMRI pada peron penumpang.
Lokasi
Koordinat7°32′53″S 111°40′15″E / 7.54806°S 111.67083°E / -7.54806; 111.67083
Pemilik Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Operator UPT LLAJ Madiun[a]
LayananMPU, bus perintis dan bus antarkota
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Terminal Caruban adalah nama sebuah terminal bus tipe B yang berlokasi pada ibukota Kabupaten Madiun di perkotaan Caruban.[1][2] Walaupun nama daerah sudah diganti dengan "Mejayan", tetapi penggunaan nama terminal tetap mempertahankan nama lama "Caruban", begitupula dengan nama pasar, stasiun dan stadion di kawasan ini.[3] Terminal seluas 3 ha ini diperuntukkan sebagai titik menaikturunkan penumpang angkutan umum seperti bus antarkota, baik tujuan dalam provinsi maupun antarprovinsi.[4] Terminal ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dibawah Unit Pelaksana Teknis Lalu Lintas Angkutan Jalan (UPT LLAJ) wilayah kerja Madiun Raya.[5]

Walau fisik bangunan Terminal Caruban tergolong megah dan terletak di tepian jalan nasional, aktivitas penumpang di dalam terminal tampak mati suri. Selain tidak adanya penumpang, aktivitas perekonomian di dalam terminal nyaris diam ditempat. Hanya lima dari dua belas kios/pertokoan yang hidup geliat usahanya, sebagian difungsikan sebagai warung dan penyedia jasa tiket bus jarak jauh. Pada tahun 2012, terminal ini hanya mampu menyumbang PAD sebesar Rp138,29 juta.[6] Berdasarkan hasil pantauan Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun pada tanggal 1–7 November 2021, tercatat 62 penumpang dari 101 unit bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan 176 penumpang dari 388 unit bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang masuk melintasi terminal ini.[7]

Keberadaan terminal yang kurang strategis menjadi salah satu penyebab sepinya aktivitas di dalam Terminal Caruban. Calon penumpang umumnya lebih memilih naik-turun di luar area terminal.[8] Selain itu, okupansi penumpang lebih banyak terkonsentrasi pada kawasan strategis lain seperti di dekat taman kota atau pasar umum.[9][10]


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan

  1. ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2012). "Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011—2031" (PDF). jdih.surabaya.go.id. hlm. 52. Diakses tanggal 22 Januari 2023. 
  2. ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2020). "Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 43 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2021". peraturan.bpk.go.id. hlm. 154–155. Diakses tanggal 22 Januari 2023. 
  3. ^ Presiden Republik Indonesia (2019). "Penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2010 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Madiun dari Wilayah Kota Madiun ke Wilayah Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 22 Januari 2023. 
  4. ^ Firdaus (2020). "Aplikasi metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI) untuk analisa peningkatan kualitas pelayanan berdasarkan persepsi pengguna moda transportasi bus AKDP dan AKAP pada terminal type B (Studi kasus pada Terminal Caruban – Kabupaten Madiun)". Develop. 4 (1): 63–84. doi:10.26740/proteksi.v1n1.p22-29. 
  5. ^ Sukesi (Agustus 2020). Adriono, ed. Kualitas Pelayanan Publik, Studi Kepuasan Pengguna Terminal Tipe B di Jatim. Surabaya. CV Revka Prima Media. hlm. 65–70. ISBN 978-602-417-277-0. 
  6. ^ Sudarmawan (11 September 2013). Heru Pramono, ed. "Terminal Caruban mati suri". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Januari 2023. 
  7. ^ Mizan Ahsani, ed. (9 November 2021). "Terminal Caruban, Dulu sempat ramai, Kini kembali sepi". radarmadiun.jawapos.com. Diakses tanggal 22 Januari 2023. 
  8. ^ Mizan Ahsani, ed. (12 April 2022). "Pilih tunggu bus di luar Terminal Caruban". radarmadiun.jawapos.com. Diakses tanggal 22 Januari 2023. 
  9. ^ Muhammad Faishal Fadlie; R. Reza Hudiyanto (2015). "Caruban 2010-2014: Perkembangan kota pasca perubahan status dari kota kecamatan menjadi ibu kota Kabupaten Madiun". Program Studi Ilmu Sejarah, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. 
  10. ^ Kurnianto Fery Wibowo; Agung Kumoro; Moh. Asrori (2011). "Konsep perencanaan dan perancangan penataan kembali Pasar Umum Caruban Kabupaten Madiun". Program Studi Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 

Previous Page Next Page








Responsive image

Responsive image