Thermococcus gammatolerans | |
---|---|
![]() | |
Thermococcus gammatolerans | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | T. gammatolerans
|
Nama binomial | |
Thermococcus gammatolerans Jolivet , 2003
|
Thermococcus gammatolerans adalah arkea yang bersifat ekstremofil dan hingga kini dikenal sebagai organisme yang paling tahan terhadap radiasi.
Ditemukan pada tahun 2003 di sebuah lubang hidrotermal di Guaymas Basin sekitar 2.616 m dari pesisir Baja California, Thermococcus gammatolerans tumbuh baik pada rentang suhu antara 55 dan 95 °C serta tumbuh optimal pada suhu sekitar 88 °C. Tingkat keasaman yang optimal bagi pertumbuhannya adalah 6 dan organisme ini memanfaatkan keberadaan sulfur (S) untuk direduksi menjadi hidrogen sulfida (H2S). Thermococcus gammatolerans ini diketahui merupakan organisme dengan ketahanan atau resistensi terhadap radiasi yang paling kuat, hingga dapat mendukung radiasi sinar gamma dengan nilai 30.000 gray (Gy).[1]
Bersama dengan Palaeococcus dan Pyrococcus, Thermococcus termasuk dalam famili Thermococcaceae, yaitu satu-satunya famili dari Thermococci. Thermococci yang disebut sebagai "Protoarchaea" oleh Cavalier-Smith ini merupakan sebuah kelas dalam filum Euryarchaeota dari Archaea.[2] Spesies dari genus Thermococcus hidup di lingkungan yang sangat panas seperti lubang hidrotermal dengan suhu optimal pertumbuhan di atas 80 °C. Thermococcus dan Pyrococcus (secara harfiah berarti "bola api") adalah organisme kemoorganotrof yang juga bersifat anaerob. Thermococcus spp. lebih memilih untuk tumbuh pada rentang suhu 70–95 °C, sedangkan spesies Pyrococcus lebih memilih rentang suhu 70–100 °C.
Resistensi dari Thermococcus gammatolerans terhadap radiasi dengan kemampuan ionisasi sangatlah besar. Tingkat radiasi sebesar 5 Gy sudah cukup untuk membunuh manusia dan radiasi sebesar 60 Gy mampu membunuh seluruh sel pada sebuah koloni E. coli, namun Thermococcus gammatolerans mampu bertahan hingga radiasi sebesar 30.000 Gy. Thermococcus gammatolerans ini pun mampu bertahan pada tingkat radiasi instan hingga 5.000 Gy tanpa kehilangan viabilitasnya.[3]