Sir Thomas More | |
---|---|
Tuan Kanselir | |
Masa jabatan Oktober 1529 – Mei 1532 | |
Penguasa monarki | Henry VIII |
Kanselir Kadipaten Lancaster | |
Masa jabatan 31 Desember 1525 – 3 November 1529 | |
Penguasa monarki | Henry VIII |
Ketua Dewan Rakyat | |
Masa jabatan 16 April 1523 – 13 Agustus 1523 | |
Penguasa monarki | Henry VIII |
Informasi pribadi | |
Lahir | 7 Februari 1478 London, Inggris |
Meninggal | 6 Juli 1535 London, Inggris | (umur 57)
Makam | Church of St Peter ad Vincula, London, Inggris 51°30′31″N 0°04′37″W / 51.508611°N 0.076944°W |
Suami/istri | Jane Colt (m. 1505) |
Anak | Margaret Elizabeth Cicely John |
Almamater | Universitas Oxford Lincoln's Inn |
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B |
Sir Thomas More (/mɔːr/; 07 Februari 1478 – 06 Juli 1535), dihormati oleh umat Katolik sebagai Santo Thomas More (bahasa Latin: Thomas Morus),[1][2] adalah seorang pengacara, filsuf sosial, penulis, negarawan, dan humanis Renaisans ternama dari Inggris. Ia juga seorang anggota dewan penasihat Raja Henry VIII, dan Tuan Kanselir Tinggi Inggris dari Oktober 1529 sampai 16 Mei 1532.[3] Ia adalah penulis buku Utopia, yang dipublikasikan pada tahun 1516, mengenai sistem politik suatu negara pulau imajiner yang ideal.
More menentang Reformasi Protestan, khususnya seputar teologi Martin Luther dan William Tyndale. Ia juga menentang pemisahan diri sang raja dari Gereja Katolik, menolak untuk mengakui dia sebagai Kepala Tertinggi Gereja Inggris dan anulasi perkawinannya dengan Catherine dari Aragon. Setelah menolak untuk mengikrarkan Sumpah Supremasi, More divonis bersalah atas tuduhan pengkhianatan dan dihukum penggal. Menjelang eksekusinya, ia dilaporkan mengucapkan kata-kata: "I die the king's good servant, and God's first" ("Aku mati sebagai hamba raja yang baik, dan terutama sebagai hamba Allah yang baik").
Paus Pius XI mengkanonisasi Thomas More sebagai martir pada tahun 1935. Paus Yohanes Paulus II menyatakan St. Thomas More sebagai "Pelindung surgawi para Negarawan dan Politikus" pada tahun 2000.[4] Sejak tahun 1980, Gereja Inggris mengenangnya secara liturgis sebagai martir Reformasi.[5] Uni Soviet menghormatinya karena sikap terhadap hak kepemilikan, yang menurut mereka berhaluan komunis, di dalam buku Utopia karyanya.[6][7][8]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama JP2PatronSaint
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Margaret-L-King01a
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama University-of-Dallas01a
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama afoniya01a