![]() | artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
![]() Pernikahan pada kalangan Tionghoa Benteng. | |
Jumlah populasi | |
---|---|
90% penduduk di kawasan berpopulasi signifikan[1] | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Teluknaga, Neglasari | |
Bahasa | |
Bahasa Cina Benteng, Bahasa Sunda Tangerang | |
Agama | |
Agama tradisional Tionghoa, Kristen, Islam |
Orang Tionghoa Benteng (atau lebih dikenal dengan sebutan Cina Benteng[2] atau Orang Benteng) adalah panggilan yang mengacu kepada masyarakat keturunan Tionghoa yang tinggal di daerah Tangerang, Provinsi Banten. Nama "Tionghoa Benteng" berasal dari kata "Benteng", nama lama Kota Tangerang.
Saat itu terdapat sebuah benteng Belanda di Kota Tangerang di pinggir Sungai Cisadane.Difungsikan sebagai pos pengamanan untuk mencegah serangan dari Kesultanan Banten, benteng ini merupakan benteng terdepan pertahanan Belanda di Pulau Jawa.
Masyarakat Tionghoa Benteng telah beberapa generasi tinggal di Tangerang yang kini telah berkembang menjadi tiga kota/kabupaten yaitu, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Mereka adalah komunitas Tionghoa Peranakan terbesar di Indonesia.[butuh rujukan] Setelah masa peralihan 1945—1950, banyak dari mereka yang eksodus ke Belanda dan Amerika Serikat.