Universitas Otago | |
---|---|
![]()
![]() Informasi | |
Moto | bahasa Latin: Sapere aude |
Moto dalam bahasa Indonesia | Berani untuk menjadi bijak (Dare to be wise) |
Jenis | Negeri |
Didirikan | 1869 |
Kanselir | John Ward |
Wakil Kanselir | Harlene Hayne |
Staf administrasi | 3.788 (2014)[1] |
Jumlah mahasiswa | 20.942 (2014)[1] |
Sarjana | 15.635 (2014)[1] |
Magister | 4.378 (2014)[1] |
Doktor | 1.388 (2014)[1] |
Lokasi | , , Selandia Baru 45°51′56″S 170°30′50″E / 45.86556°S 170.51389°E |
Kampus | Urban |
Warna | Biru dan emas |
Afiliasi | MNU |
Situs web | www.otago.ac.nz |
Logo Universitas Otago | |
![]() ![]() ![]() |
Universitas Otago (bahasa Inggris: University of Otago, bahasa Maori: Te Whare Wānanga o Otāgo) adalah sebuah universitas negeri yang berlokasi di Dunedin, Selandia Baru dan merupakan universitas tertua yang ada di Selandia Baru. Universitas ini memiliki rata-rata tertinggi dalam kualitas penelitian di Selandia Baru, dan pada tahun 2006 berada di tempat kedua setelah Universitas Auckland dalam hal jumlah peneliti akademis berperingkat yang dipekerjakan.[2] Universitas ini menempati peringkat tertinggi dalam evalauasi Performance Based Research Fund Selandia Baru tahun 2006.[3]
Didirikan pada tahun 1869 oleh sebuah komite yang melibatkan Thomas Burns,[4] universitas ini dibuka pada Juli 1871. Moto yang diambil adalah "Sapere aude" ("Berani untuk menjadi bijak"), di mana Universitas Selandia Baru kemudian juga mengadopsi moto yang sama. Asosiasi Mahasiswa Universitas Otago menjawab hal ini dengan motonya, "Audeamus" ("Mari kita berani"). Lagu kelulusan universitas Gaudeamus igitur, iuvenes dum sumus... ("Mari kita bersenang-senang, selagi masih muda") menyatakan bahwa mahasiswa akan terus hidup melewati tantangan walau bukan cara yang diharapkan. Antara tahun 1874 dan 1961, Universitas Otago adalah bagian dari Universitas Selandia Baru, dan mengeluarkan gelar dalam namanya.
Otago dikenal karena kehidupan mahasiswanya, khususnya flatting, yang umumnya berlangsung di rumah-rumah sub-standar lama. Julukan "Scarfie" berasal dari kebiasaan memakainya selama musim dingin di selatan.[5] Kemegahan arsitektur dan kebun yang menyertainya dari Universitas Otago membawanya sebagai salah satu universitas terindah menurut publikasi Inggris The Daily Telegraph dan The Huffington Post.[6][7]