Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Yulius Kaisar

Gaius Yulius Kaisar
Diktator Republik Romawi
BerkuasaOktober 49 SM –
15 Maret 44 SM (sebagai diktator dan/atau konsul)
Kelahiran13 Juli 100 SM
Subura, Roma
Kematian15 Maret 44 SM (55 tahun)
Curia Pompey, Roma
KeturunanJulia Caesaris 85/84 – 54 SM
Caesarion 47 – 30 SM
Augustus 63 SM – 14 M (keponakan jauh, diadopsi pasca-kematian sebagai putra Kaisar pada tahun 44 SM)
Nama lengkap
Gaius Yulius Kaisar
WangsaJulius-Claudius
AyahGaius Iulius Cæsar
IbuAurelia Cotta[1]

Yulius Kaisar (bahasa Latin: Gaius Iulius Caesar; umumnya dikenal Julius Caesar; 100 SM – 44 SM) adalah seorang pemimpin militer dan politik Romawi yang memainkan peran penting dalam peristiwa yang mengarah pada jatuhnya Republik Romawi dan naiknya Kekaisaran Romawi. Sebagai anggota keluarga gens Iulia, salah satu keluarga bangsawan tertua di Roma, Kaisar memulai karirnya sebagai seorang orator dan pengacara. Ia kemudian memasuki dunia politik, menjadi quaestor pada 69 SM dan aedile pada 65 SM. Karir militernya dimulai saat ia diangkat sebagai gubernur Provinsi Galia pada 58 SM, di mana ia berhasil menaklukkan hampir seluruh wilayah yang kini dikenal sebagai Prancis dan Belgia dalam kampanye militer yang terkenal sebagai Perang Galia. Keberhasilan ini tidak hanya memperluas wilayah Romawi, tetapi juga menjadikan Kaisar sebagai salah satu jenderal terkuat di Roma.

Ketika Kaisar kembali ke Roma pada 49 SM, ia menghadapi perlawanan dari Senat yang dipimpin oleh Pompey. Ketegangan ini memuncak dengan pecahnya Perang Saudara Romawi antara pasukan yang setia kepada Kaisar dan pasukan yang mendukung Pompey. Meskipun Pompey pada awalnya memiliki keunggulan, Kaisar berhasil mengalahkannya dalam serangkaian pertempuran yang berpuncak pada Pertempuran Farsalos pada 48 SM, di mana Pompey mengalami kekalahan telak dan akhirnya melarikan diri ke Mesir, tempat ia dibunuh. Setelah mengalahkan Pompey, Kaisar mengonsolidasikan kekuasaannya di Roma dan memproklamasikan dirinya sebagai diktator seumur hidup, yang membuatnya menjadi penguasa de facto dari Republik Romawi.

Kaisar juga dikenal karena reformasi politik dan sosial yang diinisiasinya selama masa pemerintahannya. Di antara reformasi yang paling signifikan adalah penambahan jumlah anggota Senat dari 600 menjadi 900, reformasi kalender Romawi yang melahirkan Kalender Julian, dan program-program redistribusi tanah untuk para veteran legiun dan warga miskin. Kaisar juga memperkenalkan kebijakan yang memberikan kewarganegaraan Romawi kepada penduduk provinsi-provinsi Romawi yang loyal, yang bertujuan untuk memperkuat kesatuan dalam kekaisaran yang semakin luas. Namun, kekuasaan mutlak yang dimiliki Kaisar menimbulkan kekhawatiran di kalangan aristokrasi Romawi, yang khawatir bahwa ia berambisi mengubah Republik menjadi monarki.

Penentangan terhadap Kaisar memuncak pada Ides of March, 15 Maret 44 SM, ketika ia dibunuh oleh sekelompok senator yang dipimpin oleh Marcus Junius Brutus dan Gaius Cassius Longinus. Pembunuhan ini dimaksudkan untuk memulihkan Republik, tetapi justru memicu serangkaian perang saudara yang akhirnya mengarah pada jatuhnya Republik dan pembentukan Kekaisaran Romawi di bawah kekuasaan keponakan sekaligus anak angkat Kaisar, Oktavianus, yang kemudian dikenal sebagai Kaisar Augustus.

  1. ^ "Julius Caesar". Roman-colosseum.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-19. Diakses tanggal 8 January 2012. 

Previous Page Next Page