Anglikanisme (bahasa Inggeris: Anglicanism ) merupakan satu tradisi kepercayaan agama Kristian di mana gereja-gereja beraliran ini sama ada mempunyai hubungan sejarah dengan Gereja England atau mempunyai kepercayaan, ibadat, dan struktur gereja yang mirip.[1]
Para penganut Anglikan mendasarkan iman Kristian mereka pada Alkitab, tradisi-tradisi Gereja apostolik, penggantian apostolik ("episkopat historis"), dan tulisan-tulisan dari para Bapa Gereja.[2] Anglikanisme membentuk salah satu cabang Kristian Barat; secara definitif menyatakan keterlepasannya dari Takhta Suci pada saat Penyelesaian Keagamaan Elizabethan.[3] Banyak formularium baru Anglikan dari pertengahan abad ke-16 yang berhubungan erat dengan formularium Protestanisme semasa. Reformasi dalam Gereja England ini didahami oleh salah seorang dari mereka yang paling bertanggung jawab atasnya, Thomas Cranmer sebagai Uskup Agung Canterbury pada saat itu, sebagai mengarahkan suatu jalan tengah antara dua tradisi Protestan yang timbul iaitu Lutheranisme dan Calvinisme.[4] Pada akhir abad tersebut, pengekalan doktrin dalam Anglikanisme atas banyak tatacara liturgi tradisional dan atas episkopatnya tidak dapat diterima oleh mereka yang mempromosikan prinsip-prinsip terbaru Protestan.
Pada separuh pertama abad ke-17, Gereja England dan Gereja Ireland yang terkait dengannya disajikan oleh beberapa rohaniwan Anglikan sebagai cakupan suatu tradisi Kristian yang berbeza, dengan berbagai teologi, struktur, dan tata ibadah yang merepresentasikan satu jenis jalan tengah atau via media yang berbeza antara Protestanisme dan Katolisisme Rom. Perspektif ini menjadi sangat berpengaruh dalam teori-teori pengenalan Anglikanisme selanjutnya dan diungkapkan dalam deskripsi Anglikanisme sebagai "Katolik dan Tereformasi" (Catholic and Reformed).[5] Tingkat perbezaan antara kecenderungan Protestan dan Katolik di dalam tradisi Anglikan merupakan bahan perdebatan rutin baik di dalam gereja-gereja Anglikan tertentu maupun di seluruh Komuni Anglikan. Kekhasan Anglikanisme adalah Buku Doa Umum, kumpulan tata ibadah yang digunakan dalam sebagian besar gereja Anglikan selama berabad-abad, dan dengan demikian diakui sebagai salah satu pertalian yang mengikat Komuni Anglikan bersama-sama.
Setelah Revolusi Amerika, jemaah-jemaah Anglikan di bekas jajahan British benua ini (merangkumi negara-negara moden Amerika Syarikat dan Kanada) dibentuk kembali menjadi gereja-gereja berautonomi dengan struktur-struktur swakelola dan uskup-uskup tersendiri, iaitu Gereja-Gereja Episkopal Amerika Syarikat dan Anglikan Kanada. Dengan meluasnya kuasa penjajahan British yang turut menggalakkan penyebaran ajaran Kristian kepada masyarakat-masyarakat asli, model ini diadopsi sebagai model bagi banyak gereja yang baru terbentuk pada saat itu, khususnya di Afrika, Australasia, dan Asia Pasifik. Pada abad ke-19, istilah Anglikanisme diciptakan untuk mendeskripsikan tradisi agama bersama dari gereja-gereja tersebut; termasuk juga dari Gereja Episkopal Scotland, yang—meski bemula lebih awal di dalam Gereja Scotland—telah diakui sebagai berbagi identitas bersama ini.
<ref>
tidak sah; tiada teks disediakan bagi rujukan yang bernama cofe2