Bahasa Bawean
bhâsa Phêbiyên | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | Pulau Bawean, Kabupaten Gresik | ||||
Etnis | Bawean | ||||
Penutur | 20.000 (1984)[1] | ||||
| |||||
Dialek | Daun
Diponggo
Kepuhteluk
Suwari
| ||||
Status resmi | |||||
Diakui sebagai bahasa minoritas di | |||||
Diatur oleh | Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa | ||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
Glottolog | bawe1237 [2] | ||||
Lokasi penuturan | |||||
Wilayah dituturkannya bahasa Bawean
| |||||
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini. | |||||
Koordinat: 5°46′S 112°40′E / 5.767°S 112.667°E | |||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Bawean[3] adalah sebuah ragam geografis bahasa yang dianggap sebagai salah satu dialek dari bahasa Madura[a 1] yang utamanya dituturkan oleh suku Bawean di pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.[4][5] Bahasa ini mulanya merupakan sebuah pijin yang telah mengalami proses kreolisasi, sehingga memiliki beragam kosakata campuran dari bahasa lain, seperti bahasa Jawa (terutama dari wilayah Gresik), Banjar, Bugis, dan Makassar.[6][7]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :3
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "a", tapi tidak ditemukan tag <references group="a"/>
yang berkaitan